SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut mayoritas rakyat Papua dan Papua Barat menyetujui wacana pemekaran papua wilayah daerah otonomi baru (DOB), Senin (25/4/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md. menyarankan Kapolri menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo untuk memudahkan pengusutan kasus baku tembak maut yang menewaskan Brigadir Josua, Jumat (8/7/2022) lalu.

Jika Ferdy Sambo masih aktif sebagai Kadiv Propam, pengusutan dinilai konflik kepentingan karena dua polisi yang baku tembak adalah anak buahnya.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Ditambah lagi lokasi kejadian tewasnya Brigadir Josua adalah rumah dinas Ferdy Sambo.

“Banyak pesan yang disampaikan ke saya agar disampaikan ke Kapolri, untuk menonaktifkan Ferdy Sambo. Lalu saya sampaikan ke Pak Kapolri, tentu Pak Kapolri sudah mendengar pesan-pesan itu. Dan pesan-pesan langsung pasti sudah sampai. Saya mempersilakan Kapolri untuk mempertimbangkan sendiri,” ujar Mahfud Md. seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube CNNIndonesia, Sabtu (19/7/2022).

Baca Juga: Dituding Lecehkan Istri Atasan, Brigadir J Sedang Siapkan Pernikahan

Mahfud menambahkan, setiap hal yang berpotensi menghambat penyidikan kasus baku tembak maut itu agar disingkirkan. Jika itu tidak dilakukan maka pengusutan tidak akan mendapatkan hasil maksimal dan cenderung tidak adil bagi semua pihak.

“Pokoknya semua langkah yang berpotensi menghambat proses penyidikan supaya disingkirkan. Setiap langkah yang diperlukan untuk mempercepat proses silakan diambil. Silakan Kapolri menimbang sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Minta Saling Tembak Polisi Berujung Maut Diusut Tuntas

Usulan yang sama datang dari anggota DPR Trimedya Pandjaitan. Anggota Fraksi PDIP itu menilai penonaktifan Ferdy Sambo akan membuat penyidikan tersebut menjadi terang benderang.

“Ini peristiwa yang sangat tragis. Saya mengucapkan bela sungkawa untuk keluarga Brigadir Josua. Saya usul Pak Kadiv Propam dinonaktifkan agar penyelidikan ini terang benderang.

Marah Besar

Sebelumnya, keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J marah besar karena anak mereka yang tewas diterjang peluru dituding melecehkan istri atasannya, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy.

Menurut keluarga, selain mempunyai kepribadian yang baik mendiang Brigadir J juga punya kekasih dan sedang mempersiapkan pernikahan.

“Iya, kalau dia sudah jadi perwira akan segera menikah. Vera Simanjuntak namanya. Mamaknya bilang ‘sabar Nak. Tujuh bulan lagi jadi perwira kok, sabar dulu’,” ujar bibi mendiang Brigadir J, Rohani Simanjuntak, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube CNNIndonesia, Jumat (15/7/2022). .

Rohani menambahkan, pada hari meninggalnya Brigadir Josua keluarga Vera Simanjuntak datang ke rumah duka.

Baca Juga: Polri Janji Transparan, Kasus Baku Tembak Diusut Secara Ilmiah

“Kemarin keluarganya Vera datang untuk memberikan perpisahan untuk Josua,” tambahnya.

Rohani menyatakan, tudingan pelecehan itu sangat menyakitkan bagi keluarga besar Brigadir J.

Menurut mereka, Brigadir J mempunyai kepribadian yang baik sehingga tidak mungkin melecehkan istri orang, apalagi istri atasannya yang seorang jenderal.

“Gak mungkin ia sebejat itu. Jangankan melecehkan, kepada Bapak Jenderal Ferdy Sambo itu dia sangat hormat dan sangat dipercaya. Saking dipercayanya, untuk belanja saja menyuruh anak kami. Masak dia melakukan sekeji itu, ndak mungkin lah,” ujarnya.

Baca Juga: Keluarga Tak Terima Tudingan Brigadir J Lecehkan Istri Kadiv Propam

Keluarga Brigadir J tak percaya keterangan Polri bahwa anak mereka melecehkan istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy. Mereka menuntut kasus tewasnya Brigadir J diusut secara tuntas dan adil.

Versi polisi, tindakan melecehkan istri Kadiv Propam itu yang menjadi pemicu baku tembak Brigadir J dengan Bharada E.

Brigadir J tewas tertembus tujuh peluru yang keluar dari pistol Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam.

Baca Juga: Dipimpin Wakapolri, Tim Gabungan Usut Kasus Adu Tembak Dua Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya