SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Bupati Madiun Ahmad Dawami beserta 80 pejabat Pemerintah Kabupaten Madiun mendatangi Mantan Ketua Mahkamah Konstutusi Mahfud MD di Kaliurang, Yogyakarta, Minggu (2/12/2018). Kedatangan para pejabat Kabupaten Madiun itu untuk mencari ilmu tentang Birokrasi Pancasila yang akan diterapkan di jajaran pemerintahan Kabupaten Madiun.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam cuitannya di Twitter, 2 Desember 2018 pukul 12.42 WIB. Dalam cuitannya, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menceritakan dirinya diundang Bupati Madiun Ahmad Dawami untuk berceramah di hadapan pejabat Pemkab Madiun. Permintaan itu disampaikan Pemkab Madiun kepadanya pada pertengahan November lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, karena saat itu jadwalnya padat dan tidak memungkinkan untuk ke Madiun, dia menyatakan tidak bisa menghadiri undangan itu. Bukannya menyerah, Pemkab Madiun justru menyatakan akan datang ke Yogyakarta untuk mendengarkan ceramah Mahfud.

Semula, pertengahan November kmarin, Pemkab Madiun meminta sy agar ke Madiun utk berceramah di sana. Ketika sy jawab bhw jadwal sy penuh dan tak memungkinkan ke Madiun maka mereka bilang, merekalah yg akan datang ke Yogya. Jadilah hr ini sy brceramah Birokrasi Pancasila kpd mereka,” isi cuitan Mahfud MD.

Saat mendatanginya, Ahmad Dawami datang bersama 80 orang pejabat di jajaran Pemkab Madiun ke Kaliurang. Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan ceramah soal Karakter Dasar Birokrasi Berwawasan Pancasila.

Mahfud MD pun mengapresiasi Pemkab Madiun yang berani dengan tegas menyebut ingin membangun Birokrasi Pancasila. Dalam Birokrasi Pancasila ini para birokrat harus berwatak Pancasilais, melayani bukan menguasai, santun bukan arogan, dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila bukan hanya secara hukum tetapi juga secara moral dan etik.

“Menurut saya bagus, Pemkab Madiun berani tegas menyebut ingin membangun “Birokrasi Pancasila”. Idenya, birokrasi kita hrs berwatak Pancasilais, melayani bukan menguasai, santun bkn arogan, melaksanakan nilai2 Pancasila bkn hanya scr hukum tetapi juga secara moral dan etik. Bravo,” isi cuitan Mahfud MD.

Terkait kunjungan Pemkab Madiun ke Jogja yang dianggap sebagai pemborosan anggaran, Mahfud mengatakan hal itu tergantung dari persepsi masing-masing orang. Perjalanan darat Madiun-Yogyakarta dengan membawa mobil sendiri-sendiri terkadang tidak jauh berbeda waktunya bila dibandingkan Jakarta Pusat ke Cengkareng. Dalam tradisi Islam perjalanan mencari ilmu ini disebut sebagai rihlah ilmiah.

Ada yg bilang acr ini pemborosan. Mnrt sy, tergantung persepsinya. Perjalanan darat Madiun-Yogya dgn membawa mobil sendiri2 terkadang tak besa jauh ‘waktunya’ bila dibandingkan Jakpus-Cengkareng di waktu tertentu. Dlm tradisi Islam ada “rihlah ilmiah”, perjalanan mencari ilmu,” kata Mahfud MD dalam cuitannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya