SOLOPOS.COM - Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada media usai menerima audiensi dari ayah mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Samuel Hutabarat dan Persatuan Marga Hutabarat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Dalam audiensi tersebut pihak keluarga menyampaikan keluhan dan pandangan atas kasus kematian Brigadir J yang ditangani secara tidak transparan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Solopos.com, SOLO — Menko Polhukam Mahfud MD menyebut tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo sempat menangis di depan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) setelah terjadi insiden Duren Tiga, Jumat (8/7/2022).

Mantan Ketua Mahkamah Konsititusi (MK) itu mengatakan hal tersebut untuk mendukung skenario tembak menembak karena dipicu pelecehan seksual kepada istrinya, Putri Candrawathi di rumah dinasnya Duren Tiga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak banyak yang tahu ada jebakan psikologis pada orang tertentu untuk mendukung [skenario] tembak menembak. Pertama Kompolnas, hari Senin dipanggil Pak Sambo ke kantornya hanya untuk nangis di depan Kompolnas,” ujar Mahfud MD dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang Jumat (12/8/2022).

Bukan hanya menangis, kepada Kompolnas, Ferdy Sambo juga mengaku dirinya dizalimi dan merasa terhina. “Ferdy Sambo nangis, ‘saya teraniaya, kalau saya sendiri di situ saya tembak habisi dia. Saya terhina, saya dizalimi’,” kata Mahfud MD menirukan ucapan Ferdy Sambo.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Deolipa Dipecat Jadi Pengacara Bharada E, Apa Alasannya?

Selain Kompolnas, Ferdy Sambo juga memanggil berbagai pihak dan menceritakan hal serupa sembari menangis. Menurut Mahfud MD, yang dilakukan Ferdy Sambo ini merupakan pengkondisian psikologis agar dirinya dibela dan didukung.

“Ada pengkondisian untuk mendukung teori atau skenario itu,” tambah dia.

Baca Juga: Jadi Kadiv Propam Gantikan Sambo, Syahar Diantono Ternyata Asli Blora

Sebelumnya, Mahfud MD juga mengaku mendapatkan coboran motif mantan Kadiv Propam Polri itu dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Mahfud Md. menyebut beberapa pihak yang memberikan bocoran motif penembakan Brigadir J. Bahkan, dia mengklaim motif penembakan Brigadir J itu belum pernah terungkap ke publik.

Baca Juga: Ferdy Sambo, Sang Jenderal Bintang 2 Termuda yang Terancam Hukuman Mati

“Banyak. Saya dapat bocoran [motif penembakan]. Tetapi, tidak boleh saya mengatakan yang begitu-begitu,” katanya, Rabu (10/8/2022).

Dia mengaku mendapatkan bocoran tersebut dari Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan perorangan, termasuk senior Polri dan TNI. Namun, dia mengungkapkan bahwa bocoran tentang motif penembakan Brigadir J itu belum pernah disampaikan ke publik.

Baca Juga: 31 Polisi Terlibat Kasus Brigadir J, Setinggi Apa Pangkat Ferdy Sambo?

Dia menjelaskan motif penembakan Brigadir J yang diotaki Irjen Pol Ferdy Sambo itu termasuk kategori sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya