SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Di tengah perang tagar antara <a href="http://news.solopos.com/read/20180901/496/937240/hendak-isi-diskusi-di-palembang-rocky-gerung-ratna-sarumpaet-ditolak-datang" target="_blank" rel="noopener">#2019gantipresiden</a> versus #2019tetapjokowi menjelang Pilpres 2019, muncul gerakan baru bernama&nbsp;#2019PilpresCeria. Gerakan #2019PilpresCeria dideklarasikan di Surabaya oleh sejumlah tokoh pada&nbsp;Senin (17/9/2018).</p><p>Pada deklarator gerakan ini di antaranya pakar hukum Tata Negara Mahfud Mahmodin (Mahfud MD), ekonom Faisal Basri, Ustaz Yusuf Mansur, serta Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. "Gerakan ini sangat positif dan harus didukung menjelang Pemilihan Presiden tahun depan," kata Mahfud MD seusai deklarasi dan seminar yang dihadiri ratusan orang tersebut, Senin.</p><p>Menurut dia, saat ini banyak ketegangan-ketegangan menjelang Pilpres 2019 yang dinilainya sudah terlalu panas, saling menyalahkan, hingga membuat persaudaraan dan etika hilang. Oleh karena itu, bersama sejumlah tokoh, Mahfud ingin membentuk gerakan demokrasi yang ceria dan <a href="http://news.solopos.com/read/20180831/496/937174/viral-air-zamzam-cap-2019gantipresiden-maruf-amin-anggap-berlebihan" target="_blank" rel="noopener">menghindari perpecahan</a>, saling tuding, memecah belah bangsa, serta menginjak nilai-nilai kemanusiaan.</p><p>"Seharusnya, kita melakukan pemilihan yang cerdas dan penuh kegembiraan karena akan memiliki pemimpin yang ditetapkan konstitusi, entah pemimpin lama atau yang baru karena semuanya diserahkan kepada rakyat," ucap mantan Menteri Pertahanan tersebut.</p><p>Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengimbau agar Pilpres 2010 tidak sampai menanamkan dendam. Ia juga mengajak pemilih mengalkulasi calon pemimpin dengan benar serta tidak menimbulkan perpecahan dan mengorbankan kelangsungan bernegara.</p><p>Di tempat sama, Yusuf Mansyur menilai gerakan tagar ini sangat menarik karena menginginkan agar pemilu dan Pilpres 2019 berjalan senang tanpa saling hujat. "Tagar ini dahsyat karena kalimat akan memengaruhi tindakan dan ucapan memengaruhi pikiran, seperti jika kita bicara bahagia, akan bahagia. Jika bicara ceria, akan ceria. Oleh karena itu, saya dukung dan hadir," katanya.</p><p>Hal senada juga disampaikan ekonom Faisal Basri yang menganggap gerakan tersebut bisa membawa suasana berjalan tenang. "Di <a href="http://news.solopos.com/read/20180828/496/936590/neno-warisman-kuasai-mikrofon-pesawat-kemenhub-marah-pada-lion-air" target="_blank" rel="noopener">Pilpres 2019</a> mendatang, saya juga tidak berada di salah satu tim pemenangan. Saya tidak mau membela siapa pun dan tidak mau berada tim sukses mana pun," katanya.</p><p>Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf berharap gerakan #2019PilpresCeria tidak hanya berhenti di deklarasi, tetapi juga berkesinambungan dan merata di seluruh Tanah Air.</p><p>"Deklarasi 17 September, lalu tanggal yang sama bulan depan juga ada kegiatan dan gerakan, kemudian pada bulan-bulan berikutnya hingga 17 April 2019 saat hari-H pemungutan suara," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya