SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa UNS Solo yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengajak warga Solo peduli lingkungan dengan melakukan aksi long mact di CFD Slamet Riyadi Solo, Minggu (4/6/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO—Sejumlah mahasiswa UNS Solo yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengajak warga Solo peduli lingkungan dengan melakukan aksi long march dan memungut sampah di area car free day (CFD) Slamet Riyadi Solo, Minggu (4/6/2023)

Menteri Lingkungan Hidup BEM UNS Solo, Najib Albiruni, mengatakan aksi tersebut untuk memperingati hari lingkungan hidup, Senin (5/6/2023). Dia merasa perlu untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Secara umum ini merupakan acara untuk memperingati hari lingkungan hidup 5 Juni. Kita memberikan kesadaran kepada masyarakat dalam bentuk poster dan bener,” kata Najib ketika ditemui Solopos.com, Minggu.

Dia mengatakan para peserta aksi juga memungut sampah di sekitar CFD Solo. Kegiatan yang melibatkan puluhan mahasiswa itu dimulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB. Tidak hanya dari internal BEM UNS, Najib mengatakan juga melibatkan mahasiswa secara umum.

“Dari sekian banyak mahasiswa yang ikut, kita sengaja nyebar untuk mengambil sampah-sampah, kita tadi longmarch dari daerah Sriwedari sampai ke lampu merah [perempatan Ngapeman],” lanjut dia.

Menurut dia, saat ini isu lingkungan hidup perlu menjadi perhatian warga Solo. Selain karena sudah menjadi isu internasional, isu lingkungan seperti pemanasan global sudah terasa sampai Solo.

“Semua itu kita sudah rasakan ya, dampak lingkungan yang ada, misal suhu itu semakin panas gitu ya, ada Heatwave yang mana sekarang itu krisis iklim bisa saja terjadi,” kata dia.

Menurutnya keterlibatan semua warga kota perlu. Tidak harus dalam aksi yang besar, Najib menyebut cukup dengan memungut sampah di lingkungan sekitar.

“Makanya, kita melakukan aksi memungut sampah sebagai upaya menyampaikan ke masyarakat bahwa untuk peduli isu-isu lingkungan itu bisa dari hal-hal sederhana seperti memungut sampah,” kata dia.

Menurutnya sudah banyak bukti konkret mengenai krisis lingkungan yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. “Sekarang ini kalau kita rasakan, suhu bumi mengalami kenaikan, sehingga kemarin ada kasus misal aspal yang sampai meleleh. Dan sepertinya memang berhubungan dengan perubahan iklim ya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya