SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kampus Unsoed di Purwokerto. (alumni-unsoed.tripod.com)

Solopos.com, BANYUMAS — Kondisi mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang mengalami depresi dan berusaha mengakhiri hidupnya karena diduga kerap menjadi korban perundungan atau bullying saat ini mulai membaik. Kendati demikian, mahasiswi itu masih menjalani perawatan di RST Wijayakusuma Purwokerto.

Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Hukum (FH) Unsoed Purwokerto, Muhammad Fauzan, Kamis (3/11/2022). Fauzan mengaku sempat berbincang dengan korban yang dalam kondisi setengah sadar.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Saat ini, mahasiswi berinisial W masih menjalani perawatan di RST Wijayakusuma. Insyaallah kondisinya mulai membaik,” jelas Fauzan.

Fauzan mengaku korban sempat membenarkan jika kerap korban perundungan atau bullying oleh teman-temannya. Kendati demikian, mahasiswi Unsoed Purwokerto itu tidak menjelaskan siapa saja teman yang melakukan perundungan atau bullying kepadanya.

Ngomongnya sih begitu [menjadi korban perundungan], tapi kalau saya tarik ke belakang, dia kan sempat ngomong dalam suasana setengah sadar, kelihatannya juga ada persoalan dengan keluarga, kemungkinan seperti itu,” kata Fauzan.

Baca juga: Setop Bullying! Diduga Kerap Jadi Korban, Mahasiswi Unsoed Purwokerto Depresi

Menurut Fauzan, berdasarkan informasi yang diterima, saat penerimaan mahasiswa baru, korban sempat hampir pingsan karena mendengan suara keras. “Jadi kalau mendengar suara keras kayak dibentak, dia itu langsung down,” ujarnya.

Terkait dengan peristiwa itu, Fauzan mengaku pihak kampus telah menghubungi orang tua mahasiswi Unsoed yang mengaku kerap menjadi korban perundungan atau bullying itu.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Unsoed Purwokerto mengalami depresi dan berupaya mengakhiri hidupnya karena kerap menjadi korban bullying. Aksi itu dilakukan mahasiswi itu saat duduk bersama teman-temannya di taman samping Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed Purwokerto, Kamis (3/11/2022) pagi.

Baca juga: Pendeta di Klaten Ungkap Ada Pencandu Narkoba Berawal dari Korban Bullying

Perhatian!!!

“Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan. Hidup hanya sekali, sayangi nyawamu. Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gelagat depresi dan ingin bunuh diri segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya