SOLOPOS.COM - Nanda Mei Sholihah (istimewa)

Solopos.com, SOLO – ASEAN Para Games (APG) 2023 Kamboja menjadi event internasional kelima bagi mahasiswi UNS Solo, Nanda Mei Sholihah. Nanda merupakan salah satu andalan Indonesia lewat cabang olaharaga (cabor) atletik di ajang APG.

Nanda Mei menargetkan membawa pulang medali emas di event kelima kalinya secara berturut-turut.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Pada APG Myanmar, Nanda meraih 2 perak dan 1 perunggu. Selanjutnya, di APG Singapura, tiga emas berhasil dibawa pulang. Tren medali emas bagi Nanda pun berlanjut saat di APG Malaysia menjadi dengan meraih 3 medali emas.

Di APG Solo tahun lalu, Nanda tak terhentikan di lintasan atletik, total empat medali emas di nomor 100 m, 200 m, 400 m, dan estafet 4×100 m, berhasil dipersembahkan untuk kontingen Indonesia.

“Target dari NPC Indonesia empat medali emas dari empat nomor untuk APG Kamboja. Target pribadi sih juga empat medali emas dari empat nomor spesialis saya,” kata Nanda, saat dijumpai wartawan Senin (29/5/2023).

Nanda menjadi andalan Indonesia di kelas T47 yang merupakan kelas amputee di bawah siku yang turun di nomor 100 m, 200 m, 400 m dan estafet 4×100 m.

Menurutnya pesaing utama di atas lintasan menurut dara kelahiran Kediri 17 Mei 1999 ini adalah atlet dari Thailand. Namun dia memiliki modal pengalaman sebelum APG yakni kejuaraan atletik internasional di Dubai dengan meraih medali perunggu.

“Tentu saja atlet dari Thailand. Saya melihat atlet-atlet Thailand memiliki kans jadi pesaing utama di Kamboja nanti, khususnya di nomor spesialisasi yang saya bertanding,” imbuh dia.

Nanda Mei berniat mempertahankan empat medali emas untuk mempertahankan rekor pribadinya di APG. Hal itu selaras dengan atletik yang selalu menjadi lumbung medali kontingen Indonesia. Di cabor ini, Indonesia merajai di nomor-nomor favorit para atletik yang dilombakan seperti 100 m, 200 m, 400 m, baik putra dan putri.

“Di Kamboja, selain target medali emas, saya juga bertekad untuk memperbaiki rekor pribadi saya untuk limit waktu di nomor lari 100 (12,8 detik), 200 (27,35 detik) dan 400 (63 detik),” kata putri sulung dari pasangan Supriyanto dan Rini Suwarni itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya