SOLOPOS.COM - Logo Facebook (Facebook)

Seorang mahasiswi Aceh dipolisikan karena mengkritik dosennya di Facebook.

Solopos.com, LHOKSEUMAWE — Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh (Unimal), Nanda Ferianda, menjadi perbincangan khalayak Internet (netizen). Surat terbuka berisi kritikan yang dia tulis di akun Facebooknya beberapa waktu lalu membuatnya berurusan dengan masalah hukum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Nanda Feriana menulis status Facebook berupa surat terbuka berjudul Sepucuk Surat Untuk “Ibu Lulusan Jerman” pada 27 September 2016. Surat tersebut ia tuliskan setelah gagal mengikuti yudisium untuk keperluan wisuda. “Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih telah menggagalkan satu usaha besar saya untuk membahagiakan orang tua saya,” tulis pengguna akun Nanda Feriana di pembuka surat terbukanya.

Nanda menuliskan surat bernada satir yang mengkritik dosen yang dia anggap membuatnya gagal mengikuti yudisium. Dalam surat terbuka yang berisi bahasa-bahasa satir itu, Nanda tidak sekalipun menyebut nama dosennya. Ia hanya mengungkapkan rasa kecewa, tentang usaha yang dia lakukan demi menyelesaikan perkuliahan, dan beberapa kegiatan yang dia lakukan untuk mengangkat nama Universitas tempatnya menimba ilmu.

Tak disangka oleh Nanda, surat tersebut berbuntut panjang. Ia dilaporkan ke polisi oleh dosen yang tersinggung dengan surat terbuka itu. Pada Rabu (19/10/2016), Nanda menjalani pemeriksaan di Polres Lhokseumawe.

Persoalan pelik ini menimbulkan respons dari netizen, salah satunya dengan kemunculan tagar #SaveNandaFeriana. Akun Edi Fadhil, Kamis (20/10/2016), memulai tagar tersebut. Netizen tersebut mengaku mengenal Nanda dan prihatin atas kejadian yang menimpa temannya itu. Menurut akun itu, Nanda adalah mahasiswi yang aktif dan memiliki perhatian lebih tentang pendidikan sehingga sering bergerak di organisasi.

“Meski tidak menyebut nama bahkan inisial dosen yang dikritiknya, Nanda di laporkan ke polisi oleh dosennya sendiri karena mengkritik birokrasi kampus melalui akun Facebooknya di status ‘sepucuk surat untuk ibu lulusan Jerman’,” tulis pengguna akun Edi Fadhil.

Dalam status dukungannya, akun Edi Fadhil juga menginformasikan Nanda telah beberapa kali minta maaf terhadap dosen yang bersangkutan. Mulai dari mediasi bersama pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi Unimal, mendatangi rumah dosen bersama orang tua, dan menuliskan surat permohonan maaf, semuanya tidak memberi solusi.

Menurut akun itu, Nanda mengaku tidak takut dengan risiko apapun dari kritikan yang dia tulis. Nanda yakin sudah melakukan hal yang seharusnya dilakukan dan kritikannya masih dalam batas sangat wajar.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (21/10/2016), pukul 20.30 WIB, dukungan pengguna akun Edi Fadhil sudah dibagikan sebanyak 805 kali. Tagar #SaveNandaFeriana juga ramai di beberapa media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya