SOLOPOS.COM - ilustrasi (wikipedia)

Mahasiswa UNY ciptakan energi terbarukan.

Harianjogja.com, SLEMAN–Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UNY berhasil melakukan inovasi dengan mengubah biji buah Carica menjadi energi alternatif biodiesel. Penelitian itu dilakukan dengan mengambil ekstrak biji Carica yang mengandung bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penelitian itu dilakukan oleh Joko Wahyono, Anisa Ratih Pratiwi, Nugroho Wahyu Sumartono dan Sonia Latifah dari Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Nugroho menjelaskan, ide awal penelitian itu, karena Carica merupakan tanaman lokal yang banyak ditemukan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Selain itu pada proses pengolahan buah menjadi minuman, seringkali bijinya terbuang sia-sia. Padahal biji tersebut memiliki kandungan bahan bakar minyak yang cukup tinggi. “Akhirnya, kami berfikir bagaimana caranya mengolah biji ini menjadi BBM,” ungkapnya, Jumat (8/12/2017).

Ia menjelaskan, dalam penelitian itu tahap pertama dilakukan ekstraksi terhadap biji Carica Dieng. Prosesnya menggunakan metode sokletasi atau memisahkan suatu komponen yang terdapat di zat padat dengan menyaring berulang-ulang. Pihaknya menggunakan pelarut n-heksana. Sehingga diperoleh minyak biji Carica yang sedikit berbau dengan warna coklat kekuningan. Setiap 555 gram biji carica dapat menghasilkan 215,38 gram bahan bakar minyak. Adapun hasil analisis kandungan asam lemak bebas minyak biji Carica sekitar 11%, yang harus diturunkan kandungannya memakai proses esterifikasi. Setelah lemak diturunkan dengan esterifikasi, dilanjutkan dengan transesterifikasi yang merupakan proses trigliserida pada minyak biji Carica bereaksi dengan metanol membentuk metil ester biodiesel.

“Proses ini dipercepat dengan katalis kalium hidroksida. Hasilnya, dari 95,0 gram minyak biji Carica yang diolah, diperoleh metil ester biodiesel sebesar 64,0 gram, sehingga rendemen hasil sintesis yang diperoleh sebesar 67,3%,” jelas mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia ini.

Anggota tim peneliti lainnya, Anisa Ratih Pratiwi menambahkan, dari hasil analisa juga diperoleh perubahan spektrum antara minyak biji Carica dan biodiesel. Perubahan itu sebagai reaksi transesterifikasi berhasil mengonversi minyak biji Carica menjadi biodiesel. Analisa viskositas kenematik menunjukkan biodiesel minyak biji Carica Dieng ini memiliki nilai sebesar 5,132 mm2/s. Padahal berdasarkan SNI, viskositas kinematik biodiesel pada suhu 40 derajat celcius berkisar pada 2,3 – 6,0 mm2/s. Oleh karena itu minyak hasil penelitian telah memenuhi standar biodiesel.

Kemudian pada analisis titik tuang, minyak biji Carica pada posisi -6 derajat celcius. Sementara sesuai SNI, titik tuang biodiesel berkisar antara -15 hingga 10 derajat celcius. Hasil ini juga sebagai pelengkap bahwa minyak biji Carica dapat dikategorikan sebagai BBM.

“Analisis kalor pembakaran menunjukkan nilai kalor biodiesel berkisar 39 hingga 41 MJ per kilogram, lebih rendah dari bahan bakar minyak yang di angka 46 MJ perkilogram,” kata dia.

Menurut Nugroho, proses ekstraksi masih dilakukan secara manual dan terkendala kemampuan peralatan. Peroleh BBM terbanyak, ia dapatkan sekitar 0,5 liter. Penelitian itu akan dikembangkan di ranah uji coba BBM pada mesin diesel baik kendaraan maupun mesin pembangkit lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya