SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/okezone.com)

Ilustrasi (Google/okezone.com)

Yogyakarta (Solopos.com)–Lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menciptakan alat ukur braille untuk praktik fisika bagi siswa tunanetra.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Alat ukur braille itu antara lain mistar atau pengukur panjang, gelas ukur untuk mengukur volume benda, dan neraca pegas untuk mengukur massa atau gaya benda,” kata salah seorang mahasiswa pencipta alat itu, Delthawati Isti di Yogyakarta, Minggu (12/6/2011).

Delthawati menuturkan siswa tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan, sehingga menghambat dalam kegiatan praktikum IPA khususnya fisika karena membutuhkan kemampuan untuk menggunakan alat pengukuran yang identik dengan pembacaan skala.

“Dengan alat ukur braille diharapkan siswa tunanetra dapat melakukan pengukuran seperti orang normal, dan dapat digunakan dalam praktikum IPA serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kemampuan mereka secara psikomotorik dalam praktikum dapat terasah,” jelasnya.

Namun demikian, menurut Delthawati, media ajar itu belum ada di pasaran maupun di sekolah luar biasa, sehingga alat ukur tersebut merupakan inovasi media pembelajaran IPA baru bagi siswa tunanetra.

“Alat ini juga dibuat dengan tingkat keakuratan yang sama dengan alat ukur yang digunakan siswa normal dan mudah menggunakannya,” imbuhnya.

Delthawati mengemukakan alat ukur braille itu dapat membantu siswa tunanetra dalam melakukan pengukuran langsung besaran, panjang, massa, gaya, volume, dan praktikum seperti pengukuran massa jenis.

Selain itu, alat ukur tersebut juga dapat memberi motivasi kepada para guru untuk menciptakan suatu media bagi siswa tunanetra guna kelancaran pembelajaran IPA.

Menurut dia, alat ukur braille itu telah diimplementasikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Luar Biasa Yaketunis Yogyakarta, dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Maguwoharjo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan sekolah inklusi.

“Dengan alat ukur braille ini, terbukti siswa tunanetra bisa meningkatkan kemampuan psikomotoriknya,” imbuhnya.

Selain Delthawati, empat mahasiswa yang juga pencipta alat ukur tersebut adalah Rina Supriyani, Tollaal Badru, Unik Ika Pertiwi, dan Janu Arlin Wibowo.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya