SOLOPOS.COM - Mahasiswa UMS sedang membahas prototipe. (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listi)

Mahasiswa UMS sedang membahas prototipe. (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listi)

BANTUL—Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuat mesin perahu yang mengandalkan energi listrik dari tenaga angin.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Inovasi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap nasib nelayan yang kerap merasakan dampak dari kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). “Prototipe mesin itu telah kami buat,” kata Fajar Nur Pratama, 24, Sabtu (29/12/2012).

Bersama Novi Febrianto, 21, dan M. Akbar Riyadi, 21, Fajar kini mengikuti lomba desain kincir angin gelaran Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan sejak Jumat (28/12/2012)-Senin (31/12/2012).

Fajar menerangkan, cara kerja mesin hibrid pada perahu nelayan mirip dengan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH). Yakni, mengandalkan kincir angin untuk menggerakkan altenator sehingga menghasilkan daya listrik yang disimpan dalam aki (accu). Perbedaannya, kincir angin  yang dipasang pada perahu itu bersumbu vertikal (seperti baling-baling helikopter).

Selain itu kincir angin tersebut dapat dilepas setelah daya listrik dalam aki sudah penuh. Dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk menghasilkan daya listrik yang mampu menggerakkan perahu sepanjang lima meter dengan dua awak dalam kecepatan 4 knot selama jarak tempuh tiga kilometer. “Kincir itu dipasang saat perahu berlabuh di pantai,” jelas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya