SOLOPOS.COM - Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto (kiri), mengecek lokasi diksar mahasiswa UII di camping Mrutu, Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Minggu (22/1/2017). (JIBI/Solopos/Dokumentasi Polres Karanganyar)

Mahasiswa UII Meninggal berakhir dengan pembekuan organisasi Mapala Unisi

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Islam indonesia (UII) akhirnya mengeluarkan keputusan pembekuan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Mahasiswa Pecinta Alam UII (Mapala Unisi). Keputusan ini berlaku sejak Selasa (24/1/2017) hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : MAHASISWA UII MENINGGAL : Begini “Teriakan” Netizen di FB Mapala UNISI

Keputusan tegas tersebut sebagai akibat pelaksanaan Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) XXXVII yang telah terbukti memakai kekerasan dalam pelaksanaannya. Vonis tersebut sekaligus dijatuhkan kurang dari 24 jam setelah korban ketiga,  Ilham Nurfadmi Listya Adi meninggal dunia.

Rektor UII Harsoyo menyampaikan pembekuan adalah langkah bijak yang harus diambil setelah tim investigasi menemukan fakta ada kekerasan dalam peserta Diksar.

“Jadi biar dievaluasi dulu agar lebih sehat sehingga ke depannya tidak terulang lagi hal-hal seperti ini,” papar Harsoyo dalam sesi jumpa pers di kampus setempat,

Kegiatan di unit kegiatan mahasiswa (UKM) bidang lain pun ikut terimbas akibat Diksar yang merenggut tiga nyawa itu. Pimpinan kampus memutuskan tidak akan memberikan izin kegiatan outdoor.

Selain memutuskan pembekuan, rektor juga menyampaikan keputusan untuk memeriksakan seluruh peserta Diksar kedua kalinya guna memastikan kondisi mereka benar-benar fit. Dari 34 peserta yang masih hidup, semuanya telah diperiksakan di Rumah Sakit Jogja international Hospital (JIH). Dari jumlah itu lima di antaranya harus menjalani rawat inap.

Pemeriksaan pertama kali yang dilakukan setelah korban pertama meninggal kemarin ternyata juga dilakukan bukan inisiatif kampus. Wakil Rektor I Ihza Maharika menambahkan, pemeriksaan peserta saat itu atas inisiatif dari panitia Diksar serta Mapala Unisi.

“Maka dari itu untuk menjamin semu peserta benar-benar sehat kita periksa sekali lagi. Semua pengobatan kampus yang menanggungnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya