SOLOPOS.COM - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir (kiri) berbincang dengan salah satu mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Rahma Daniel yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit JIH, Depok, Sleman, Kamis (26/1). Sebanyak 10 mahasiswa masih menjalani rawat inap dirumah sakit tersebut usai mengikuti pendidikan dasar The Great Camping XXXVII Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang menyebabkan tiga mahasiswa meninggal. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa UII meninggal, korban lain yang selamat memberikan pernyataan

Harianjogja.com, SLEMAN – Para korban kekerasan dalam Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping XXXVII akhirnya angkat bicara di depan media, Jumat (27/1/2017). Mereka dihadirkan untuk memberikan kesaksian seputar kegiatan yang mereka alami di Lereng Gunung Lawu hingga merenggut tiga korban jiwa beberapa waktu lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada lima peserta Diksar yang dihadirkan dalam kesempatan itu. Mereka meyakinkan kondisi fisik saat ini sudah mulai mulai fit. Para peserta ini juga membeberkan apa yang mereka alami di area Diksar itu.

Hanya saja pengakuan mereka banyak menyebut tidak ada kekerasan cukup berarti yang mereka dapatkan dari panitia Diksar. Keterangan itu beberbeda dengan apa yang disampaikan kepada Menristek Dikti saat menjenguk mereka. Salah satu peserta kepada menteri mengungkapkan kekerasan tersebut banyak mereka alami.

Ketika ditanya tentang panitia bernama Mas Yudi, para peserta pun sepakat menjawab maaf karena sudah menjadi ranah penyidikan di kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya