SOLOPOS.COM - Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto (kiri), mengecek lokasi diksar mahasiswa UII di camping Mrutu, Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Minggu (22/1/2017). (JIBI/Solopos/Dokumentasi Polres Karanganyar)

Mahasiswa UII Meninggal, warga ikut geram dengan adanya kematian tiga mahasiswa peserta Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping XXXVII Mapal UNISI

Harianjogja.com, JOGJA — Kematian tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesiaa (UII) saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping XXXVII Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unisi menuai berbagai reaksi, dari kemarahan, kekecewaan hingga makian. Ungkapan inipun disampaikan warga melalui Fanpage Facebook Mapala Unisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari penelusuran informasi Harianjogja.com, admin Mapala Unisi cukup rajin mengunggah postingan kegiatan organisasi ini. Namun sejak kasus kematian peserta Diksar terungkap, netizen terus menuliskan berbagai komentar.

Dari postingan terakhir, yakni 8 Januari 2017 yang berisi ajakan mendaftar di Mapala Unisi, setidakya terdapat 125 komentar pada Selasa (24/1/2017) pukul 19.39 WIB. Rerata mereka menyatakan kemarahan dan meminta pertanggungjawaban panitia. Sebagian dari mereka juga menunggu pernyataan resmi dari humas organisasi ini

@Pandu Suprapto Aduh malu banget itu pastiiiii kalian senior mapala unisi, mana jiwa pemberani kalian , itu bnyk yg komen ga di hiraukan, ig twitter d private malu + ga tenang ya. Merusak nama mapala kalian semoga pihak universitas menutup ukm mapala di kampus, bikin jelek nama kampus. #pembunuhberkedokmahasiswa

@Rafsanzani Ayyas Ketuanya mana? ga berani menemui keluarga korban? Oh pengecut, ya pantes. Memang mendaki gunung tak sesusah memikul tanggung jawab bung. Apalagi sampe ngilangin nyawa anak orang. Tiga kali.

@Kresno Dewanto Dari dulu saya gak pernah simpatik sama Mapala. Mapala Unisi cuma duri dalam daging di tubuh UII. Kelompok mahasiswa yg hanya sok-sokan berlagak preman. Ini bukan kasus kematian pertama di tubuh mapala unisi. Dulu waktu saya masih kuliah di UII (tahun 2008 klo gak salah), orang2 Mapala pesta oplosan di markasnya, dan pentolannya akhirnya meninggal…

@Muhammad Al Fatih Woi humas cupu, bikin pernyataan ato apa kek. Malah diem aja. Sosmed lain juga diprotect semua. Kalo kalian dihujat itu sudah konsekuensi sosial, terima dong. Cepetan keluarin pernyataan juga. Itu anak orang yang mati. Jangan jadi pengecut kalian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya