SOLOPOS.COM - Syafii, ayah dari almarhum Ilham Nurfadmi Listya Adi saat sampai di Rumah Duka RS Bethesda, Senin (23/1). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa UII meninggal, penyebab korban dibawa ke rumah sakit masih misteri

Harianjogja.com, SLEMAN — Kronologis sakitnya Syaits Asyam saat mengikuti diksar Mapala Unisi masih menjadi tanda tanya besar bagi keluarga khususnya kedua orang tua Asyam.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Baca Juga : MAHASISWA UII MENINGGAL : Keluarga Masih Belum Tau Kronologis Asyam Sampai Kritis

Ditemui kembali di rumah duka, Ibu dari almarhum Asyam, Sri Handayani mengungkapkan hingga kemarin Rabu (25/1/2017) pihak keluarga masih bertanya-tanya, seperti apa kronologis dan apa yang menjadi penyebab hingga Asyam harus dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya harus meregang nyawa.

Hal senada juga diucapkan oleh Paman Asyam, Lilik Margono, dengan tegas ia mengatakan bahwa pihak keluarga masih sangat bertanya-tanya. Pasalnya dari keterangan dokter saat di rumah sakit hanya dijelaskan almarhum sakit karena mengalami gagal pernafasan. Namun demikian apa penyebab yang menyebabkan almarhum menjadi seperti demikian pihaknya sema sekali masih belum mengetahui penyebabnya.

“Kami dikasih tau dokter kalo Asyam sakit karena gagal pernafasan. Tapi tidak mungkin kalo tidak ada penyebabnya anak itu bisa sampai sakit parah. Sementara melihat tubuh korban yang penuh luka tersebutlah yang kemudian membuat ayah Asyam menempuh jalur hukum karena merasa ada yang ditutupi dari penyebab kematian putranya,” ujar Lilik, Rabu (25/1/2017)

Lilik menambahkan, sementara untuk pihak akademisi baik rektor, dekan, dosen dan karyawan dari UII pada saat jenazah belum dikebumikan sudah mendatangi rumah duka. Pihak universitas sudah menyampaikan rasa belangsungkawa dan rasa berduka cita yang mendalam.

“Kalau Rektor, dosen, dekan sudah datang mereka juga ikut menyolatkan Asyam waktu itu,” tambahnya.

Saat ditanyai lebih lanjut terkait dengan hasil proses autopsi yang dilakukan oleh tim dokter pihak keluarga menjelaskan bahwa begitu hasilnya keluarga barulah ayah Asyam yang diberitahu. Sementara hasilnya kemudian langsung diserahkan kepada petugas kepolisian untuk dijadikan sebagai barang bukti.

“Hasil visum ayahnya yang tau. Tapi beliau sedang di Samarinda. Sementara dokumennya sudah kami serahkan semuanya ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya