Harian Jogja.com, SLEMAN—Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jogja, Arief Widianto, 23, ditemukan tewas di kamar indekosnya di Dusun Trini, RT07/RW18 Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Selasa (14/1/2014) malam. Hingga Rabu (15/1/2014) siang, polisi masih menyelidiki penyebab kematian mahasiswa asal Jepara, Jawa Tengah itu.
Peristiwa tewasnya Arief kali pertama diketahui oleh rekan korban bernama Deni Hermawan, 20. Pada Selasa sore, Deni menerima pesan singkat dari pacar korban yang menanyakan kondisi Arief, karena berkali-kali dihubungi melalui ponselnya tapi tidak direspons. Deni yang saat itu sedang memancing di Selokan Mataram kemudian bergegas kembali ke indekosnya dan menuju kamar Arief.
Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada
Setibanya di depan kamar korban, Deni berusaha memanggil dan mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Deni kemudian mengintip dari jendela dan melihat korban tertidur di dalam kamar. Pintu kamar yang terkunci kemudian dibukanya dengan memasukkan tangannya dari jendela. Setelah bisa masuk, korban dalam keadaan telentang dan mengeluarkan busa di mulutnya.
Deni kemudian memberitahukan peristiwa itu kepada Bambang Hariyo Putranto, 47 selaku pemilik indekos. Sempat dipanggilkan dokter untuk mengecek, tapi diketahui Arief sudah meninggal.
Panit Reskrim Polsek Gamping, Iptu Ngadi menjelaskan pihaknya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan laporan dari pemilik indekos. Setelah itu mendatangkan tim identifikasi Polres Sleman. Dari hasil olah TKP, pihaknya mengamankan barang bukti satu kemasan kopi hitam serta obat masuk angin. Terkait mulut korban yang mengeluarkan busa, pihaknya belum bisa memastikan penyebabnya.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (15/1).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
