SOLOPOS.COM - Mahasiswa Uncen Papua mengikuti pelatihan manajemen big data di bidang kesehatan, Selasa (27/2/2018). (Harian Jogja/Sunartono)

Tujuannya agar para mahasiswa berkontribusi secara maksimal dalam mengelola data

Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 57 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua diberi pelatihan tentang manjamen big data bidang layanan kesehatan di sebuah hotel di Jogja, Selasa (27/2/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatihan itu diberikan agar para mahasiswa tersebut dapat berkontribusi secara maksimal dalam mengelola data di bidang kesehatan terutama di Indonesia timur.

Trainer Pelatihan Manajemen Big Data Fatma Nur Aisyah menjelaskan, pihaknya memberikan materi kepada para mahasiswa Uncen agar mampu mengolah data secara maksimal. Mengingat kemampuan memasukkan dan mengolah data dengan minim kesalahan saat ini mutlak harus dimiliki oleh para petugas medis.

Ekspedisi Mudik 2024

Pasalnya, dengan data itu bisa menjadi dasar bagi pembuat kebijakan untuk menentukan langkah perencanaan di bidang kesehatan pada tahun berikutnya. Jika data yang diinput banyak salahnya sehingga hanya menjadi informasi sampah atau bias.

Salah satu materi yaitu terkait epi data yang merupakan program penginput sekaligus dokumentasi data dalam jumlah besar hingga tingkat nasional. Dengan epidata akan dapat meminimalisasi human eror sekaligus dapat membantu mahasiswa untuk menyusun data skripsi dan penelitian lanjutan. Para mahasiswa diberikan cara mengekspor data dari epidata ke excel.

“Karena mereka ini calon sarjana kesehatan masyarakat yang akan bekerja di puskesmas, klinik, runah sakit bahkan dinas kesehatan. Sehingga mereka diharapkan dapat memperbaiki input data di organisasi tempatnya bekerja,” ungkapnya, Selasa (27/2/2018).

Fatma yang sejak kecil hingga meraih gelar sarjana tinggal di Papua ini mengakui pentingnya pelatihan itu diberikan kepada mahasiswa di sana. Menurutnya sistem pengolahan data di berbagai instansi di sana masih harus ditingkatkan.

“Di sana [Papua] antara data di Puskesmas, Dinas Kesehatan itu sangat berbeda jauh. Sehingga dengan pelatihan ini diharapkan mereka dapat membuat perubahan dari awalnya data tidak teratur menjadi teratur,” kata dia.

Ketua Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menambahkan, kegiatan itu digelar atas kerja sama Uncen dengan UAD dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan data kesehatan di Indonesia timur. Data bidang kesehatan, kata dia, sangat kompleks, pada satu orang pasien saja bisa bermacam-macam data yang harus dimasukkan.

Sementara, arus informasi untuk melakukan update harus dilakukan dengan cepat, jika input hanya dilakukan secara manual atau sistem yang terkotak-kotak akan menghambat update dan share data. Padahal data itu pula sangat dibutuhkan untuk melakukan tindak lanjut. Ia mencontohkan suatu kejadian luar biasa (KLB) sangat membutuhkan data quick response, guna menentukan kebijakan terkait KLB.

“Mereka dilatih juga membuat kuesioner elektronik, sekaligus menu editing, kita latih wawancara, input data, memindahkan data yang bisa digunakan untuk program lain,” imbuhnya.

Pihaknya sepakat jika kawasan Indonesia timur seperti Papua lebih banyak diberikan pelatihan. Karena berbeda dengan Indonesia bagian barat yang sudah banyak perguruan tinggi menggarap terkait hal ini.

Selain mahasiswa reguler para peserta juga berasal dari mahasiswa alih jalur atau yang sudah bekerja di layanan kesehatan sehingga bisa langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut di organisasi tempat bekerja. “Kami akan berikan pendampingan dan konsultasi ini dengan jarak jauh setelah pelatihan selesai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya