SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat di kamar jenazah. (Antara)

Solopos.com, SLEMAN -- FH, 25, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi Islam swasta di Jogja ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di Jetis, Tirtoadi, Mlati, Sleman, DIY, Kamis (30/1/2020) malam.

FH yang merupakan warga Kecamatan Arjasa, Sumenep, Jawa Timur, diduga melakukan aksi bunuh diri dengan cara melukai lehernya menggunakan gerinda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu Noor Dwi Cahyanto mengatakan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat jajaran reserse kriminal kepolisian sektor (Polsek) Mlati dibantu oleh Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Sleman langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 19.00 WIB, Kamis.

Dia menjelaskan kronologi kejadian sekitar pukul 18.30 WIB, saksi yang tengah melihat dan memotret burung melihat kaki di dalam kamar kos yang baru dibangun. Kemudian karena takut dan situasi gelap, saksi itu memanggil warga lainnya.

Kumpulan Cerita Seram 4 Rumah Sakit di Indonesia

Kemudian, saksi melihat korban sudah dalam keadaan tengkurap bersimbah darah di dalam kamar dan kepalanya mengarah ke barat.

"Oleh saksi kemudian korban dibalik hingga posisi telentang dengan tujuan memastikan apakah korban masih dalam keadaan hidup, namun ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.

Lebih lanjut, saksi kemudian memberitahukan peristiwa tersebut kepada pemilik kos, K, yang kemudian diteruskan ke kepala dukuh dan kemudian menghubungi Polsek Mlati.

"Saat melakukan olah TKP ditemukan sebuah surat wasiat yang ditulis oleh korban," ujar Noor Dwi.

Dicari! Kentungan Bersejarah Desa Gununggajah Klaten, Penemu Akan Diganjar Hadiah

Noor Dwi mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, kejadian ini bukan merupakan aksi pembunuhan.

Sebab, surat wasiat menyatakan jika korban ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Berdasarkan keterangan dari pemilik kos, ungkap dia, korban pernah meminta tolong untuk diberikan racun tikus dengan alasan untuk dimakan sendiri, namun pemilik kos melarangnya dan korban dinasihati sehingga tidak jadi mengakhiri hidupnya.

Detik-Detik Pria Boyolali Terlindas KA di Bawah Flyover Manahan Solo

"Keterangan dari sepupu korban, pada Rabu (29/1/2020) korban juga meminta dibelikan racun tikus untuk diminum, namun tidak dibelikan," terangnya.

Berdasarkan keterangan saksi, gerinda yang biasa digunakan oleh pemilik kos untuk memotong keramik berada di dalam kamar tempat korban ditemukan meninggal.

174 Turis China di Soloraya & Jogja Dipulangkan

Menurut keterangan tim Dokter Puskesmas Mlati, korban diperkirakan meninggal 4 jam sebelum ditemukan oleh saksi.

Kondisi korban terdapat luka terbuka pada leher akibat dari gerinda yang yang dipakai untuk melukai diri korban.

Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah sakit RSUP dr Sarjito dan dari pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya