SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Produktivitas mahasiswa melalui riset dinilai minim. Sebagian besar riset yang dilakukan oleh mahasiswa masih berada dalam kategori kuantitatif. Hal itu dikatakan sebagai potret kurangnya pendekatan mahasiswa terhadap obyek penelitian, salah satunya warga. Sementara itu, belum banyak mahasiswa yang melakukan riset dengan metode kualitatif.

Informasi itu disampaikan oleh dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Surakarta sekaligus peneliti dari Aswaja Institut Surakarta (AIS), Mibtadin SFil I MSi kepada Espos di sela memberikan materi dalam acara Workdhop Pengembangan Penelitian di Kalangan Mahasiswa STAIN Surakarta, Minggu (24/10).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Indikator minimnya riset itu dicontohkannya melalui fenomena pemenuhan kebutuhan studi oleh mahasiswa. “Saya melihat latarbelakang penelitian mahasiswa hanya untuk mencukupi tugas mengerjakan skripsi. Jadi mereka hanya meneliti sekali seumur hidup,” katanya.

Menurutnya, mahasiswa yang notabene diketahui sebagai unsur di kalangan akademis selayaknya memanfaatkan berbagai kesempatan dalam studi untuk keperluan riset. Dia menganggap hal itu bisa digali melalui pembentukkan paradigma. “Faktor penyebabnya adalah malas dan merasa penelitian itu sulit. Padahal setiap perguruan tinggi pasti memberi kesempatan mahasiswanya untuk mengakses berbagai peluang riset,” jelasnya.

Minimnya produktivitas dan pendekatan itu juga disebut Mibtadin sebagai kurangnya empati mahasiswa terhadap warga. Dia berharap perubahan paradigma terhadap esensi riset akan mendongkrak produktivitas mahasiswa. “Mahasiswa tidak bisa terus-terusan duduk di balik meja,” kritiknya.

Ketua UKM lembaga penelitian mahasiswa (LPM) STAIN “Dinamika”, Hannik Hi’amatul Azizah mengatakan pihaknya berencana membuat sekolah penelitan. Sekolah itu bertujuan mengembangkan penelitian mahasiwa. “Khusunya terhadap para peserta workshop, kami akan memberi kegiatan lanjutan. Di antaranya terus memantau peserta dan mempertemukan mereka dengan fasilitator yang berasal dari unsur dosen di STAIN,” jelasnya.

m85

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya