SOLOPOS.COM - Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mengangkat program membangun desa yang dikemas dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Melalui pemberdayaan organisasi mahasiswa, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mengangkat program membangun desa yang dikemas dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

Program membangun desa kali ini bertempat di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Serah terima mahasiswa KKN Tematik digelar di Balai Desa Gendayakan, pada Senin (25/10/2021) dan diterima oleh Wahyudi, Sekretaris Desa Gendayakan, beserta jajarannya.

Gendayakan, Wahyudi mengatakan sektor pendidikan di desanya memang perlu sentuhan karena penyelenggara sekolah dasar dan siswa mengalami kendala minimnya konektivitas wifi, sehingga sekolah online pun tidak berjalan dengan baik.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Program MBKM, Mahasiswa ITNY Susun Digitalisasi Peta Desa di Bantul

Program unggulan dalam KKN Tematik ini adalah pemetaan jaringan wifi Desa Gendayaan. Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk realisasi MoU yang telah dilakukan ITNY dan Desa Gendayakan sebelumnya.

Kepala Bagian Kemahasiswaan ITNY, Rizqi Muhammad Mahbub mengatakan kolaborasi mahasiswa antar bidang ilmu terlahir di organisasi mahasiswa dengan memilih kesamaan hobi, bakat, dan penalaran keilmuan, Mahasiswa harus mampu berfikir kritis, disiplin dan problem solver.

“Peran mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik sebagai agen perubahan adalah mampu beradaptasi, respons dan empati untuk menerapkan keilmuannya dan memberikan solusi di lingkugan masyarakat,” ujar Rizqi dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Baca Juga: Kerap Juara Kompetisi Mobil Listrik, Dosen ITNY Teliti Rem Magnetik

Sebelumnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam ITNY dari berbagai program studi mampu melakukan bakti sosial pengangkatan air di dalam goa kedalaman 180 meter untuk masyarakat di Dusun Ngejring Desa Gendayakan sejak akhir 2019.

“Di desa tersebut, puluhan tahun tidak memiliki sumber air bersih, saat ini sudah ada 3 dusun telah disalurkan air menggunakan pipa-pipa. Organisasi mahasiswa ini telah mewujudkan solusi kepada masyarakat,” jelas Rizqi.

Kali ini, mahasiswa Teknik Geologi dan Teknik Elektro yang mengidentifikasi masalah jaringan wifi di desa ini yang merupakan kebutuhan primer sejak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Gelar Workshop Kewirausahaan, ITNY Jogja Siap Cetak Technopreneur Muda

Rizqi berharap program ini dapat meringankan beban massyarakat Desa Gendayakan dan mahasiswa bisa mengasah jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan, serta memiliki publikasi ilmiah.

Lima mahasiswa tersebut adalah Rahmat (asal Sulawesi Selatan), Ecsha (asal Sulawesi Tengah), Imam (asal NTB), Irvan (asal Jawa Barat), Ardian (Kalimantan Barat). Kelima mahasiswa ini memiliki budaya yang berbeda-beda, namun tetap satu tujuan memajukan Indonesia.

“Mereka cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan tanggap terhadap respons dari masyarakat,” ujar Rizqi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya