SOLOPOS.COM - Produk masyarakat Desa Pentur, Simo, Boyolali dipamerkan kepada masyarakat dalam Pameran dan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (28/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

Produk masyarakat Desa Pentur, Simo, Boyolali dipamerkan kepada masyarakat dalam Pameran dan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (28/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

SUKOHARJO – Mahasiswa dan civitas academica dituntut untuk ikut memberdayakan sumber daya manusia perdesaan. Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berupaya untuk menganggarkan dana pendampingan yang sampai saat ini belum terkoordinasi dengan baik.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Tengah, Kusumardhono, menjelaskan Pemprov Jateng akan menganggarkan dana pendampingan, asal mahasiswa dan perguruan tinggi aktif dalam mengajukan proposal pemberdayaan masyarakat. “Proposal harus masuk sebelum tahun anggaran baru, jadi misalnya untuk 2014 mahasiswa bisa mengajukan maksimal April 2013,” paparnya saat ditemui wartawan seusai memberi sambutan dalam Pameran dan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (28/11/2012).

Hal itu agar sumber daya masyarakat dapat tergarap dengan baik oleh civitas academica di samping upaya pemprov yang hanya memberikan stimulan berupa dana bantuan desa. Dijelaskan pada 2012 Pemprov Jateng telah memberikan bantuan senilai Rp100 juta per desa kepada 476 desa berkembang di Jateng, dan akan bertambah 250 desa pada 2013. “Di Jateng ada sebanyak 8.572 desa dan itu bisa digarap oleh mahasiswa,” jelasnya.

Selain itu, pada 2012 Pemprov Jateng telah mengucurkan dana APBN senilai Rp742 miliar untuk PNPM Perdesaan, dan sekitar Rp200 miliar dari APBD provinsi untuk pemberdayaan desa tertinggal. “Dana pemberdayaan desa telah teranggarkan, begitu pula untuk pendampingan mahasiswa, tapi untuk plotnya memang belum detail. Untuk itu kalau ada yang mau mengajukan proposal harus segera dikirim,” imbuhnya.

Kusumardhono menjelaskan bentuk pemberdayaan masyarakat itu antara lain seperti yang telah dilakukan tim mahasiswa UMS dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dalam mengembangkan salah satu desa tertinggal. Tim yang beranggotakan 20 mahasiswa itu melakukan pelatihan dan pembinaan selama lima bulan di Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali.

Dalam pembinaan desa itu, tim yang beranggotan 17 mahasiswa UMS dan tiga mahasiswa UNS itu membentuk sekolah lapangan pertanian organik (SLPO) dengan mengajarkan berbagai macam produk organik seperti pupuk dan pestisida alami, selain itu melatih pembuatan souvenir dan kerajinan bambu serta mengoptimalkan produk olahan singkong.

Ketua tim pemberdayaan desa, Farida Esti Widayati, menjelaskan ada sekitar 90 masyarakat yang berpartisipasi dalam program yang didanai hibah desa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) senilai Rp40 juta. Setiap warga diarahkan sesuai dengan kemampuannya. “Karena Desa Pentur memiliki potensi singkong bervariasi, maka kami memotivasi warga untuk membuat inovasi produk singkong,” jelasnya saat ditemui wartawan, Rabu.

Produk-produk hasil pembinaan mahasiswa itu kemudian dipamerkan bersamaan dengan lokakarya yang dilaksanakan di kampus Fakultas Ekonomi UMS. Dalam pameran produk itu warga Desa Pentur datang langsung dan memarkan produk mereka, antara lain produk singkong berupa keripik singkong, jus singkong dan penganan singkong lain, pupuk dan pestisida organik, serta anyaman dan souvenir dari bambu.

Salah satu warga Desa Pentur, Kursinah, mengaku mendapatkan banyak ilmu dan bantuan dalam memasarkan produk singkong olahannya. Selama ini dirinya hanya mengemas produk seadanya, sejak ada pembinaan dari mahasiswa, produk menjadi menarik dan pemasarannya lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya