SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Harianjogja.com, JOGJA—Waspadai segala modus penipuan saat momen penerimaan mahasiswa baru (PMB). Satu mahasiswa baru di Universitas Sanata Dharma (USD) hampir saja kena tipu dari orang tak dikenal yang meminta tagihan pembayaran keperluan sumbangan pendukung perkuliahan. Padahal USD tidak pernah menarik biaya lain di luar biaya yang sudah dibayarkan mahasiswa saat registrasi. Mahasiswa itu berinisial Y dari Fakultas Sastra USD. Beruntung dia bersama keluarganya melakukan kroscek ke universitas sehingga penipu gigit jari.

Modus penipu pun sangat rapi. Dia melayangkan surat pemberitahuan kepada keluarga Y di Magelang mengenai keharusan membayar sumbangan pembangunan sebelum 9 Juni. Bahkan, surat pemberitahuan itu memakai kop surat USD. Surat pemberitahuan ditandatangani atas nama Sarwoto Suryono yang menjabat sebagai Kepala Divisi Perpustakaan USD. Padahal tidak ada satu pun pegawai di USD yang bernama Sarwoto.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Dalam surat berkop palsu yang alamatnya berbeda dengan kop asli USD itu, Y juga diharuskan membayar biaya tambahan untuk buku pokok belajar, fasilitas perpustakaan, internet dan pengembangan kepribadian hingga mencapai Rp7,7 juta ke Divisi Perpustakaan dan Pengembangan Kepribadian USD. Padahal USD tidak pernah memiliki divisi tersebut.

Staf Humas USD, Cahyo Hantoro memaparkan, orangtua Y mendapatkan surat via pos yang dikirim pada 5 Juni. Dia harus membayar biaya yang tertera di surat sebelum 9 Juni.

“Karena curiga, orangtua Y kemudian menelepon kami, Senin (9/6/2014) lalu dan kemudian datang langsung ke kampus untuk mengonfirmasi hal itu,” ujarnya, Rabu (11/6/2014).

Kepala Humas USD, Budi Setyahanda mengungkapkan pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada rektorat untuk ditindaklanjuti. Nantinya akan dilakukan sosialisasi kepada calon mahasiswa maupun orangtua mahasiswa agar kejadian serupa tidak terulang.

Pasalnya, hal yang sama  juga pernah terjadi saat PMB 2013 lalu. Nama rektor dan dekan di USD dicatut untuk pembayaran uang sumbangan pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya