SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL—Dipandang sebagai negara yang memegang andil besar di masa depan, mahasiswa asing tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setidaknya inilah yang diungkapkan mahasiswa asal Guangxi University for National Language, China, Huang Yuanlin. Gadis yang memiliki nama Indonesia, Yulia Rahmania ini memutuskan mempelajari Bahasa Indonesia di program studi (prodi) Sastra Indonesia di kampus tersebut sejak dua tahun lalu.

“Alasannya karena Indonesia merupakan negara dengan pemandangan indah. Selain itu, Indonesia dan China mempunyai hubungan dagang yang bagus,” ujarnya saat ditemui di sela-sela penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) dengan tema Bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kita Ciptakan Generasi Muda Pemimpin Bangsa Yang Berprestasi dan Berbudaya di kampus setempat, Sabtu (7/9/2013).

Melihat hubungan antara Indonesia dan China tersebut, gadis berusia 21 tahun ini tidak segan mengeluarkan biaya pribadi untuk meneruskan program dual degree di UAD Jogja selama dua tahun ke depan. Menurut dia, motivasi yang hampir sama juga disampaikan teman satu prodi yang mengikuti program sejenis di UAD.

Staf Kantor Urusan Internasional UAD, Intan Rawit Sapanti menambahkan, selain China, masih ada sekitar enam negara lain seperti Malaysia, Thailand, Jepang, India, Hongaria dan Uzbekistan tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di UAD.

Menurut dia, meningkatnya antusias tersebut menunjukan pentingnya peranan Indonesia di masa depan. Adapun kampus tersebut berupaya mempromosikan Indonesia dengan mengikuti pameran pendidikan di negara-negara lain.

“Dibanding tahun kemarin jelas ada peningkatan. Tahun lalu mahasiswa asing sekitar 50 orang, sekarang ada 98 orang dan mayoritas dari China,” terang dia.

Ketua panitia P2K UAD, Tri Budiyanto menambahkan UAD memiliki visi menciptakan pemimpin bangsa yang berprestasi dan berbudaya. Melalui kegiatan ini diharapkan sekitar 4.200 mahasiswa dari 34 provinsi dan negara asing dapat berbaur dan saling mengenal. Jumlah itu, tambah dia, belum ditambah dengan mahasiswa baru (maba) yang mendaftar di UAD pada gelombang III.

Tri menilai hal ini penting untuk membuka pergaulan mahasiswa. Kendati demikian aspek budaya tetap perlu ditekankan, agar mahasiswa tidak melupakan identitas diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya