GUNUNGKIDUL—Sebanyak 42 mahasiswa dari 18 negara mempelajari kebudayaan dan kehidupan masyarakat Jawa di kawasan ekowisata Gunung Api Purba, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.
Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam
Mereka tinggal di rumah tinggal (homestay) selama tiga hari, sejak Kamis (15/11) sampai Sabtu (18/11/2012). Pengelola Desa Wisata Gunung Api Purba, Sugeng Handoko, mengatakan para peserta asing itu mengikuti sejumlah kegiatan.
“Diantaranya workshop batik topeng, membuat gantungan kunci dari kayu, workshop gerabah, belajar budidaya kakao dan kreasi janur,” kata Sugeng, Kamis (15/11/2012). Selain itu, mereka juga mengikuti kegiatan pertanian dan peternakan.
Para peserta akan diajak menggemba kambing, memandikan serta memberi makan sapi sampai merumput. Selain itu, mereka juga akan menyaksikan kegiatan bajak sawah serta menanam padi.
Rumah tinggal yang disiapkan pengelola Desa Wisata yaitu sebanyak 20 rumah. Peserta kegiatan ini berasal dari Bangladesh, Burundi, China, Filipina, Indonesia, Irak, Italia, Jepang, Kamboja, Laos, Madagaskar, Mali, Meksiko, Rumania, Thailand, Ukraina, Vietnam dan Uzbekistan.
Sugeng mengatakan kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi media belajar bagi pengelola desa wisata untuk memperlancar bahasa Inggris. “Dan bisa menambah jaringan dengan mahasiswa luar negeri,” katanya.