SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan Kori Kamandungan, kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (7/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Mahamenteri Keraton Solo, KGPHPA Tedjowulan, melalui pejabat humasnya, KP Bambang Pradotonagoro, bicara blak-blakan mengenai kondisi bangunan Keraton yang rusak parah.

Tak tanggung-tanggung, jumlah bangunan yang rusak parah itu berdasarkan pendataan pada 2017 lalu mencapai belasan. Hal itu disampaikan menanggapi rencana revitalisasi sejumlah bangunan di kawasan cagar budaya (KCB) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang mengemuka belakangan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Bambang, pengajuan revitalisasi bangunan yang rusak parah itu sudah dilakukan pada 2018. Sementara pendataan kondisi bangunan yang rusak berlangsung pada 2017.

Baca Juga: Keraton Solo Disurati Kemendikbud, Dinilai Lalai hingga Bangunan Kumuh

Ekspedisi Mudik 2024

Saat itu, Mahamenteri Tedjowulan mengajukan revitalisasi bangunan Keraton Solo yang sudah rusak parah kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bambang mengatakan belasan bangunan yang rusak itu antara lain Panggung Sanggabuwana, Keputren, eks-Saraswati-Gondorasan yang menjadi Kantor Maha Menteri.

Kemudian Keraton Kilen, Tursino Puri, penataan kandang kereta dan mobil tua, Ndalem Sasana Mulyo, Pagelaran dan Sitihinggil, pekapalan timur Masjid Agung, Siti Hinggil Kidul, dan kandang Kyai Slamet. Beberapa bagian jendela di Panggung Sanggabuwana juga rusak, tidak bisa ditutup, cat terkelupas, dan lapuk.

Baca Juga: Shopee Solo Buka 2.000-An Loker, Begini Cara Daftarnya

“Lalu, Dalem Keputren rusak parah, namun tidak dapat dijangkau karena terbatasnya akses. Kemudian kantor Mahamenteri eks SMK Saraswati butuh direvitalisasi untuk perkantoran. Kemudian, Keraton Kilen [barat], bagian pagelaran dan Siti Hinggil alun-alun selatan hampir roboh lapuk dimakan usia. Termasuk Dalem Sasana Mulya,” kata Bambang saat konferensi pers di Badran, Purwosari, Solo, Selasa (12/10/2021).

Prioritaskan yang Terparah

Bambang mengatakan Mahamenteri Tedjowulan siap dilibatkan dalam proyek revitalisasi bangunan Keraton Solo yang kembali diwacanakan Kementerian PUPR. Hal itu mengingat pengajuan sudah dilakukan pada 2018.

Selain itu, detail engineering design (DED) revitalisasi belasan bangunan itu sudah disusun yang menelan anggaran sekitar Rp2 miliar. Bambang menambahkan sebenarnya masih ada lagi bangunan-bangunan yang harus direvitalisasi.

Baca Juga: Bos Selat Vien’s Solo Buka-Bukaan Kiat Sukses sampai Punya 13 Cabang

Namun, revitalisasi memprioritaskan yang terparah dulu. “Kami sekadar memberi keterangan tambahan dan tidak ada maksud memunculkan praduga di antara lingkungan Keraton,” ucap Bambang.

Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, berkunjung ke Keraton Solo, Kamis (7/10/2021). Dalam kunjungan itu, ia didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Pangageng Parentah Keraton KGPH Dipokusumo.

“Proyek revitalisasi masih dibicarakan jadi masih rencana. Nanti kelanjutannya ditunggu saja. Masih berproses. Kami akan koordinasi dengan Pemkot dan Keraton. Targetnya sesegera mungkin, tapi sekali lagi (kompleks Keraton) bukan bangunan biasa, tapi cagar budaya,” kata Diana.

Dia juga berkomunikasi dengan Kementerian Kebudayaan, mengingat revitalisasi bakal melibatkan Komite Cagar Budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya