SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Warga melintas di dekat lahan pertanian tembakau yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/8/2021). (Antara)

Solopos.com, MAGELANG — Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran yang membuat sebagian wilayah Magelang, Jateng diguyur hujan abu. Setidaknya lima kecamatan terdampak hujan abu Merapi ini.

Awan panas guguran Merapi yang terjadi pada pukul 10.13 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 195 detik. Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya, tinggi kolom 600 meter arah ke barat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono menyebutkan wilayah yang paling banyak terdampak adalah Kecamatan Dukun. Di kecamatan ini ada sembilan desa yang diselimuti abu tipis Merapi, yakni Dukun, Krinjing, Ngargomulyo, Kalibening, Keningar, Sewukan, Paten, Banyudono, dan Ngadipuro.

Baca Juga: Hujan Abu Merapi Tak Sampai Ganggu Warga Magelang

Di Kecamatan Mungkid, hujan abu terjadi di Desa Bojong, Ambartawang, dan Bumirejo. Di Kecamatan Sawangan di Desa Sawangan, Krogowanan, Kapuhan, Gondowangi, dan Mangunsari. Di Kecamatan Muntilan terjadi di Desa Tamanagung dan Gondosuli, sedangkan di Kecamatan Salaman di Desa Sidomulyo dan Salaman.

Edi menuturkan hujan abu tipis tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat.

Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, potensi bahaya erupsi Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca Juga: Kawanan Kera di Lereng Merapi di Turun Gunung, TNGM Jelaskan Penyebabnya

Banjir Lahar

Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung yang wilayahnya meliputi kawasan perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta itu.

Ia meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya erupsi Merapi.

Mereka juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya banjir lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di seputar puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Sering Terjadi Awan Panas Guguran, Morfologi Kubah Lava Merapi Berubah

Penambangan di alur sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan, sedangkan pelaku wisata tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilomter dari puncak Merapi.

Sebelumnya hujan abu akibat muntahan awan panas guguran Gunung Merapi di sejumlah desa di Kabupaten Magelang, Senin (16/8/2021). Namun tak sampai mengganggu aktivitas warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya