SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta program magang ke Jepang melakukan sit-up yang merupakan salah satu bagian tes fisik untuk lolos seleksi program tersebut. Proses tes fisik dilakukan di Stadion Taruna, Sragen, Rabu (22/1/2014). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 236 peserta mengikuti tes fisik guna seleksi magang ke Jepang, Rabu (22/1), di Stadion Taruna, Sragen. Dari jumlah itu, 23 peserta berasal dari keluarga miskin asal Sragen.

Tes fisik diantaranya meliputi lari serta sit-up. Sejumlah peserta terlihat kelelahan dan harus mendapatkan perawatan dari tim kesehatan saat mengikuti tes tersebut lantaran kepanasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Pemagangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Darno, menjelaskan proses seleksi digelar Senin-Kamis (20-23/1). Disampaikannya, seleksi meliputi tes kesemaptaan, kemampuan matematika, fisik serta wawancara.

Darno menuturkan tahun ini sebanyak 301 peserta mengikuti tes seleksi tersebut. Dari jumlah itu, 80 orang berasal dari Sragen dengan 23 diantaranya merupakan warga miskin.

“Dari seleksi pada tes kesemaptaan, yang lolos ternyata 236 orang dan saat ini mengikuti tes fisik,” katanya saat ditemui Solopos.com, Rabu (22/1/2014), di stadion.

Dia menerangkan khusus warga miskin yang mengikuti seleksi tersebut, mereka bakal dibiayai dari APBD. “Untuk latihan Bahasa Jepang mereka dibiayai. Setelah seleksi nanti dan lolos, biaya pembuatan paspor bakal dibiayai dari pemerintah. Selain itu, mereka juga mendapat dana untuk biaya hidup di Jepang selama satu bulan. nilainya Rp1 juta per orang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Darno menerangkan setelah para peserta mengikuti seleksi yang digelar selama empat hari tersebut, mereka bakal mengikuti medical chek-up serta tes kemampuan Bahasa Jepang.

“Kemudian mereka mengikuti pelatihan sebelum pemberangkatan yakni selama dua bulan di daerah, kemudian mengikuti pelatihan di Jakarta selama dua bulan. kemugkinan untuk 2014 ini berangkat lebih awal karena permintaan tenaga kerja meningkat,” urainya.

Pihaknya juga menegaskan proses seleksi dilakukan oleh tim dari Kementerian Tenaga Kerja serta International Manpower (IM) Japan. “Disnakertrans Sragen hanya sebagai penyelenggara saja,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Disnakertrans Sragen, Tasripin, menjelaskan tujuan utama diadakan seleksi magang ke Jepang tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengalaman bagi para peserta yang lolos seleksi. Namun, pihaknya mengakui para peserta bisa mendapatkan penghasilan selama tiga tahun mengikuti program tersebut.

“Ke sana mereka itu belajar. Pulang dapat sertifikat selain mendapatkan penghasilan tinggi. Pengalaman yang didapat di sana bisa diterapkan di wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya