SOLOPOS.COM - Kawasan simpang Joglo, Kadipiro Banjarsari Solo (Burhan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Suara gemuruh mesin diesel dari kendaraan pengangkut barang terdengar di sekitar simpang tujuh Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo. Suara klakson sepeda motor dari arah Jl. Kapten Piere Tandean bersahutan pukul 08.00 WIB, Kamis (11/12/2019).

Kendaraan seperti sepeda motor, mobil pribadi, bus, dan truk seolah ingin menjadi kendaraan tercepat melewati palang Joglo. Arus tertahan tampak jelas dari Jl. Ki Mangun Sarkoro dengan adanya antrean kendaraan dari setelah simpang empat, depan Kantor Pos Nusukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendaraan tersebut mayoritas truk yang menuju arah Purwodadi dan Kelurahan Mojosongo. Dua orang membantu mengatur lalu lintas masing-masing berada di sisi barat daya Pos Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api di Joglo dan pada timur laut pos yang menjadi pertemuan kendaraan.

Arus lalu lintas di Jl. Ki Mangun Sarkoro sekitar pukul 08.22 WIB lancar. Sementara itu, dari arah Purwodadi masih terjadi kemacetan lalu lintas kira-kira 280 meter. Bus menuju Terminal Tirtonadi sementara truk menuju barat melintasi Jl. Ki Mangun Sarkoro.

Arus lalu lintas terlihat lancar pukul 08.35 WIB. Dua orang yang membantu mengatur lalu lintas beristirahat. Namun mereka menolak diwawancarai Solopos.com.

Kepadatan lalu lintas terjadi hampir setiap pagi mulai pukul 07.00 WIB karena banyak pengendara menuju tempat kerja melintasi palang joglo. Pada waktu itu ada tiga kereta yang melintas, masing-masing dari arah utara, yakni Kereta Majapahit pukul 06.45 WIB, Kereta Semen dari arah Solo pukul 07.14 WIB dan pukul 07.40 WIB.

Sekitar pukul 09.00 WIB seorang pria mengenakan rompi hijau mengatur lalu lintas dari arah Jl. Kapten Piere Tandean. Ketika kendaraan padat sejumlah orang dari pangkalan ojek mengatur lalu lintas.

Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api di Joglo, Fajar, 29, menjelaskan, kepadatan lalu lintas terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Sementara pada sore hari pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB ketika waktu pulang kerja.

“Kemacetan paling parah terjadi pada Sabtu sore. Banyak yang pulang kerja dari Solo dan warga yang menuju Solo untuk bermalam mingguan,” katanya kepada Solopos.com, saat ditemui di pos.

Dia menjelaskan, sekitar delapan orang mengatur lalu lintas ketika terjadi kemacetan. Mereka merupakan tukang ojek dan pedagang di sekitar Simpang Joglo. “Akan ada 12 kereta api yang melintas pada kepadatan sore hari,” ujarnya.

Menurut Fajar, Pengguna jalan harus berhenti ketika mendengar sirene dan palang pintu mulai ditutup. Ia menyayangkan pengendara justru menambah kecepatan ketika mendengar sirene. “Sering kendaraan menabrak palang pintu. Terakhir pada tahun lalu truk nabrak palang sampai patah. Saya kejar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya