SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja membangun gedung. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pekerja membangun gedung. (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Mahkamah Agung (MA) akan membangun gedungnya menjadi 14 lantai dengan memakan biaya miliaran rupiah. Padahal rumah dinas hakim masih banyak yang tidak layak, di antaranya tak dihuni.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Seperti rumah dinas hakim Pengadilan Negeri (PN) Brebes, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2013). Tampak dua rumah dinas hakim sudah ditumbuhi semak belukar dengan kondisi yang tidak terurus dan sangat memprihatinkan.

“Saya datang 1,6 tahun lalu keadaannya sudah seperti itu,” ujar hakim yang meminta namanya tidak disebutkan ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (10/4/2013).

Rumah ukuran 6 meter x 6 meter tampak suram. Atap teras sudah roboh. Sedangkan atap rumah berlobang dengan genteng yang sudah hancur di sana-sini. Pintu depan dari triplek terkoyak dimakan usia dengan pagar setinggi satu meter runtuh dan ditumbuhi rumput liar. Daun-daun nampak merambat naik menutup sebagian atap di belakang rumah.

“Siapa sih yang mau tinggal di rumah yang ada hutan kecil di dalamnya,” tuturnya.

Hakim ini pun sudah pernah menanyakan perihal rumah dinas tersebut kepada Ketua PN Brebes. Tetapi jawaban yang didapat sungguh mengecewakan.

“Pernah saya tanyakan ke ketua penjelasannya anggaran renovasi rumah dinas yang dimintakan tidak disetujui, kenapa tidak disetujui? Saya tidak tahu,” kisahnya

Rumah tersebut diperuntukkan sebagai rumah dinas para hakim yang bertugas di Brebes. Sementara yang berhak untuk menyetujui anggaran renovasi berada di bawah wewenang MA. Dengan kondisi ini, dia memilih mengontrak rumah dengan biaya sendiri.

“Informasi yang didapat, anggaran untuk pemeliharan pun tidak ada,” jelasnya.

Seperti diketahui, MA akan membangun gedung setinggi 14 lantai bulan Juni 2013. Gedung MA yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara akan mempunyai tower menjulang tinggi di tengah dengan puncak berupa kubah. Sedangkan gedung lama tetap berdiri dengan perubahan struktur di beberapa sisi.

“Insya Allah pembangunan akan dimulai pada Juni 2013 ini dan Desember 2015 gedung baru ini akan rampung. Dengan rincian APBN 2013 sebesar Rp 25.748.921.000, APBN 2014 sebesar Rp 100 miliar dan APBN 2015 sebesar Rp 65.109.079.000,” kata Kepala Biro Umum MA Ramdani Dudung beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya