SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Lurah Sewu, Jebres, S Budi Hartono, kembali meminta proses relokasi penghuni daerah rawan banjir Sungai Bengawan Solo dituntaskan.

Seperti di Kampung Putat yang notabene berada di lahan milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) saat ini masih banyak warga yang bertahan. Padahal proses relokasi warga ke Mipitan dan Mertoudan Mojosongo, sudah berjalan sejak tahun lalu. ”Untuk kali kesekian saya minta relokasi diselesaikan. Saya sudah berulang kali dorong supaya relokasi clear. Sebelum saya masuk masa pensiun tahun ini,” katanya, Jumat (6/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama ini warga penerima hibah (WPH) belum pindah lantaran kondisi rumah belum layak huni dengan tidak adanya aliran listrik dan air. Warga sudah kehabisan dana untuk membangun rumah dan memasang jaringan listrik. Selain relokasi warga bantaran, Budi mempertanyakan kelanjutan relokasi tanah hak milik (HM). Sebab elemen di kelurahan sudah siap memulai proses relokasi dimulai dengan sosialisasi. ”Pada praktiknya warga di tanah HM juga menunggu sosialisasi,” tegasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan menurut Budi warga sudah menyiapkan harga tanah HM Rp 2 juta/m2. Salah seorang warga Sewu, Mungsi, menyatakan siap dipindah asal mendapat ganti untung atas tanah. Warga lain juga bersikap sama sembari menunggu sosialisasi resmi Pemkot Solo.

Sedangkan Kepala Urusan Logistik Tim Penanggulangan Banjir Putat, Sunarno, mengakui sebagian besar rumah di lahan relokasi Mertoudan belum dialiri listrik. Sebelumnya pemasangan listrik terkendala larangan pemindahan meteran listrik dari rumah lama ke rumah baru.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya