SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmon, (mengenakan batik), menjajal tiket elektronik seusai meluncurkan tiket elektronik di pendapa kompleks Candi Sukuh pada Kamis (1/10/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, sindir Disparpora Kabupaten Karanganyar soal sinyal di area Candi Sukuh yang tidak stabil saat peluncuran tiket elektronik pada Kamis (1/10/2020).

Lagi, Hajatan di Sragen Dibubarkan karena Tak Berizin

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyampaikan sindiran itu sembari bercanda. Dia sampaikan saat memberikan sambutan sekaligus mengumumkan penggunaan tiket elektronik di Candi Sukuh dan Candi Ceto.

Tidak Stabil

"Neng kene nganggo [di sini pakai] e-ticketing [tiket elektronik] kok ora ana [enggak ada] sinyal. Segera dipasang wifi. Piye carane sinyale [bagaimana caranya sinyalnya] dahsyat dan lebih hebat. Tempat tertentu yang enggak ada sinyal harus digenjot infrastruktur," tutur Bupati sembari terkekeh saat memberikan sambutan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan Solopos.com saat berada di lokasi, sinyal di area wisata candi Hindu itu tidak stabil. Di satu lokasi, smartphone Solopos.com dapat menangkap sinyal 4G bahkan 4G+. Tetapi, saat Solopos.com bergeser ke lokasi lain, sinyal tidak stabil sehingga tidak dapat mengirim pesan melalui Whatsapp.

Sosok Gundul Pringis Hingga Si Cantik yang Menghantui Danau UNS Solo

Terlepas dari kondisi itu, Bupati mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar meningkatkan pariwisata di Karanganyar saat pandemi Covid-19. Dia berharap teknologi tersebut dapat memudahkan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Menaruh harapan di tengah pandemi. Teknologi ini alat bantu. Rintisan dan dijaga dengan baik. Transaksi enggak pakai duit [tunai] tetapi aplikasi. Tugas ku mempromosikan," ujar dia.

Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menuturkan Disparpora Karanganyar menargetkan lima objek wisata di Kabupaten Karanganyar menerapkan tiket elektronik. Lima objek wisata itu Candi Sukuh, Candi Ceto, jalur pendakian Gunung Lawu melalui Ceto, camping ground Sekipan, dan Taman Saraswati.

5 Pasien Covid-19 Klaten Sembuh, Tapi Masih Ada Tambahan Kasus Baru

Target 5 Obyek Wisata

"Hari ini [Kamis] baru Candi Sukuh dan Candi Ceto. Kami bekerja sama dengan PT Mitra Kasih Perkasa [MKP Mobile] untuk mengelola data, Bank Mandiri, dan DOKU. Semoga tiket elektronik ini menginspirasi pengelola objek wisata lainnya," ujar dia.

Oleh karena itu, pengunjung yang hendak menikmati keindahan Candi Sukuh maupun Candi Ceto akan diarahkan menggunakan tiket elektronik. Petugas loket akan memandu pengunjung di lokasi apabila mengalami kesulitan.

SPV of Business Expansion & Regional Sales DOKU, Irfan Imran Burhan, mengatakan DOKU menyediakan sistem pembayaran nontunai dengan metode scan kode melalui ponsel pintar. Calon pengunjung silakan mengunduh aplikasi DOKU sebelum berkunjung ke Candi Sukuh. Sistemnya nyaris sama dengan aplikasi lain untuk transaksi nontunai. Jadi jangan lupa mengisi saldo pada DOKU.

Mekar Bunga Bungur-Sakura Bikin Balai Kota Solo Serasa Musim Semi Di Jepang

"Di loket candi, pengunjung membuka DOKU pada fitur sensor kode. Itu untuk menyensor kode pada mesin di loket. Saldo pada DOKU akan berkurang apabila transaksi berhasil. Pengunjung mendapat tiket. Tiket itu dibawa menuju pintu masuk candi. Petugas akan menyensor. Satu tiket untuk satu orang," kata Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya