SOLOPOS.COM - Terowongan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Senin (19/11/2012) pagi. Kondisi terowongan semakin memprihatinkan setelah hujan deras Minggu (18/11/2012). (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)


Terowongan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Senin (19/11/2012) pagi. Kondisi terowongan semakin memprihatinkan setelah hujan deras Minggu (18/11/2012). (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR--Kondisi terowongan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, semakin memprihatinkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jalur utama yang menghubungkan sejumlah desa di Gondangrejo, Karanganyar, dengan Kota Solo itu semakin dipenuhi lumpur. Bila dibiarkan terus hingga beberapa hari ke depan, jalur terowongan tol tersebut tidak akan bisa dilalui.

Ekspedisi Mudik 2024

Padahal cukup banyak pengguna jalan yang saban hari memanfaatkan jalur itu. Ketua RW 011 Wonorejo, Gondangrejo, Jumadi, 42, mengungkapkan banyak pengguna jalan dan warga setempat yang mengeluhkan kondisi terowongan tol. Sebab tidak sedikit pengguna jalan utamanya sepeda motor yang terjatuh saat melintas di kubangan lumpur terowongan tol.

“Banyak sekali keluhan warga dan pengguna jalan. Sebagian pengendara sepeda motor sampai terjatuh. Ada juga mobil yang macet,” katanya saat ditemui Solopos.com, Rabu (21/1/2012).

Jumadi menuturkan, saat ini lumpur atau tanah basah yang memenuhi terowongan jalan tol semakin tebal. Bila tidak segera dikeruk dan dilakukan perbaikan saluran air, jalur terowongan tol tidak bisa dilalui lagi.  “Padahal jalur ini sangat vital bagi masyarakat.”

Pengguna jalur terowongan tol adalah warga Desa Jatikuwung, Rejosari, Jeruksait, Wonorejo dan sebagian Kabupaten Sragen. Juga sebaliknya, warga Kota Solo yang bermaksud menuju daerah-daerah itu.

Telah Dilaporkan

Jumadi meyakini, lumpur atau tanah basah yang memenuhi terowongan tol berasal dari lereng jalan dekat terowongan. Seharusnya lereng jalan dengan kemiringan cukup curam tersebut ditalut. “Sehingga saat hujan deras banyak tanah yang terbawa air hingga terowongan,” pungkas dia.

Secara terpisah, Wakil Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Karanganyar, Any Indrihastuti, berjanji akan memediasi keluhan warga Gondangrejo kepada pelaksana proyek. Sebab pihaknya tidak berwenang secara langsung perihal teknis pelaksanaan proyek jalan tol.

“Sebenarnya saya sudah sampaikan persoalan ini kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) supaya disampaikan kepada pelaksana proyek,” akunya.

Begitu juga Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Suhud Anshori, mengklaim sudah berulangkali melaporkan kubangan lumpur terowongan jalan tol kepada pelaksana proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya