SOLOPOS.COM - Vea, bocah difabel yang menulis surat ke Ganjar Pranowo, ingin sekolah. (Detik.com)

Solopos.com, BLORA – Seorang bocah penyandang disabilitas berusia 11 tahun asal Blora, Alenda Primavea Dewi, menulis surat kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam surat itu, dia menyampaikan pesan ingin belajar di sekolah.

Vea tinggal bersama orang tuanya di RT 003/RW 001, Kelurahan Bangkle, Kecamatan/Kabupaten Blora. Dia mengalami gangguan pada tulang kaki sehingga tidak bisa berjalan secara normal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vea si bocah difabel asal Blora ini ingin kakinya bisa dipakai berjalan agar bisa sekolah lagi. DIa tidak mengalami gangguan mental maupun fungsi otak, sehingga sangat bersemangat menimba ilmu.

Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang?

Ekspedisi Mudik 2024

"Pengin bisa jalan biar bisa sekolah," terangnya seperti dikutip dari Detik.com, Senin (10/8/2020).

Surat untuk Ganjar

Vea pun menuliskan pesan singkat di secarik kertas yang ingin disampaikan kepada Ganjar Pranowo.

"Pak Ganjar, saya ingin kaki saya sembuh. Saya ingin sekolah," tulisnya.

Vea mengaku bisa menulis, membaca, serta berhitung. Dia sudah lulus dari TK beberapa waktu lalu.

Purnomo: Putri Woelan Cucu PB XII Niat Maju di Pilkada Solo 2020

Ibunda Vea, Adin Puji Utami, mengatakan anak ketiganya ini sehari-hari menghabiskan waktu di kamar bermain dengan kucing. Dulu, Vea lahir prematur saat kandungan Adin berusia 6 bulan 2 minggu.

Saat itu dia sudah diperingatkan dokter jika anaknya lahir prematur, kemungkinan mengalami gangguan pada fisik atau mentalnya.

"Vea ini tulangnya yang bermasalah. Untuk otak dan mentalnya alhamdulillah normal. Pikirannya seperti pada umumnya, dia pintar," ujarnya.

Teguh Prakosa Bantah Ada Bersih-Bersih Pendukung Gibran dari Ranting PDIP Solo 

Prematur

Setelah lahir, Vea sempat diinkubator selama dua pekan sebelum akhirnya dibawa pulang dan sering sakit. Proses pertumbuhan Vea berbeda dengan bocah seusianya. Pada usia delaapan tahun bocah difabel asal Blora ini baru bisa mengangkat punggung dan duduk. Vea kemudian dimasukkan di pendidikan taman kanak-kanak (TK) dengan menggunakan kursi roda.

"Jadi Vea baru masuk TK saat usianya 8 tahun. Pas sekolah saya yang mengantar sambil membawa kursi roda," ungkapnya.

Kini, Adin berniat menyekolahkan Vea ke SD di sekitar rumahnya. Namun, dia ditolak secara halus dan disarankan mendaftarkan Vea ke SLB.

"Anak saya itu kan normal pemikirannya seperti anak pada umumnya, bisa baca tulis. Tapi hanya tidak bisa jalan," tegas Adin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya