SOLOPOS.COM - Rombongan wisatawan asing asal Prancis menaiki becak saat meninggalkan Museum Radyapustaka menuju Pasar Gede, Solo. (Solopos.com/Agoes Rudianto)

Solopos.com, SOLO – Datangnya wisatawan mancanegara atau turis asing ke Kota Solo menjadi berkah bagi para tour guide. Pasalnya, komisi yang diterima para pemandu wisata dari turis asing bisa mencapai Rp2 juta/hari.

Gelombang wisatawan mancanegara atau turis asing ke Solo diprediksi meningkat seiring kondisi pandemi yang mereda dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Para turis asing itu membutuhkan jasa pemandu wisata atau tour guide.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Komisi yang diterima para pemandu wisata dari turis asing cukup besar, yakni Rp500.000-Rp2 juta/hari. Para pemandu wisata itu biasanya mendampingi para wisatawan domestik dan mancanegara saat berkunjung ke objek wisata.

Para wisatawan bisa mendapatkan beragam informasi lebih dalam soal destinasi wisata tersebut. Apalagi, jika pemandu wisata yang bersangkutan berasal dari daerah wisata setempat.

Jasa pemandu wisata biasanya digunakan para turis asing yang melancong sekaligus ke beberapa destinasi wisata untuk berlibur. Mereka akan ditemani pemandu wisata seharian penuh saat berkunjung ke destinasi wisata.

“Khusus Solo, paling banyak turis asing dari Singapura dan Malaysia. Mungkin hampir setiap akhir pekan. Pas musim liburan bisa setiap hari. Turis asing lainnya dari Australia, Prancis, Jepang, dan Tiongkok,” kata seorang pemandu wisata asal Solo, Adhi, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (28/12023).

Masing-masing pemandu wisata memiliki keterampilan menguasai bahasa asing sesuai minatnya. Misalnya, bahasa Mandarin, Jepang, hingga Prancis. Keterampilan khusus ini sangat dibutuhkan ketika berkomunikasi dengan turis asing.

Mereka memberikan informasi secara detail dan rinci terkait destinasi wisata menggunakan bahasa asing tersebut. Adhi mengaku menguasai bahasa Jepang sehingga kerap mendampingi turis asing dari Negeri Sakura yang berkunjung ke Kota Bengawan.

“Harus ada sertifikasi pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Solo. Jadi tidak gampang menjadi pemandu wisata,” ujar dia.

Disinggung soal komisi atau fee dari turis asing, Adhi menyampaikan komisi wisatawan domestik jauh lebih rendah dibanding wisatawan mancanegara. Biasanya, komisi dari wisatawan domestik Rp300.000/hari-Rp350.000 per hari.

Sedangkan, komisi dari wisatawan mancanegara bisa mencapai Rp2 juta per hari. “Sebelum pandemi, yang paling banyak dicari adalah pemandu wisata yang fasih bahasa Rusia. Turis Rusia dikenal baik hati, bisa berkomunikasi lancar saja langsung dikasih Rp1,5 juta. Biasanya, turis Rusia kebanyakan mengunjungi Jogja dan sekitarnya,” papar dia.

Adhi menyampaikan tiga organisasi yang bergerak di sektor pariwisata selalu bersinergi dengan pemerintah untuk menggali potensi-potensi wisata di Solo dan sekitarnya. Selain HPI Solo, organisasi lainnya yakni Association of The Indonesian Tours And Travel Agenciea (Asita) Solo atau asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia dan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya