SOLOPOS.COM - Koordinator Sekolah Unggulan SMK Muhammadiyah 1 RSBI, Sukoharjo, Ahmad Sidik Riswanto mempresentasikan program sekolah yang dikelolanya pada acara penyerahan bantuan prasarana pembelajaran dari Yamaha di halaman sekolah, Selasa (11/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Koordinator Sekolah Unggulan SMK Muhammadiyah 1 RSBI, Sukoharjo, Ahmad Sidik Riswanto mempresentasikan program sekolah yang dikelolanya pada acara penyerahan bantuan prasarana pembelajaran dari Yamaha di halaman sekolah, Selasa (11/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

SUKOHARJO – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Bambang Sutrisno menegaskan, alumni sekolah menengah kejuruan (SMK) harus mandiri. Jika tak bisa terserap di perusahaan meski bisa berwirausaha dengan ketrampilan yang dimiliki. Ditambahkannya, seorang alumni SMK yang hanya berbekal ijazah tak akan berguna karena prioritas SMK adalah mencetak keterampilan siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Kadisdik disampaikan di SMK Muhammadiyah 1 RSBI Sukoharjo saat acara Yamaha Peduli Pendidikan di sekolah itu, Selasa (11/12/2012). “Lulusan SMK jangan hanya mendapatkan ijazah saja tetapi memiliki skill untuk dapat mandiri. Ketrampilan yang dimiliki akan menjadi modal alumni SMK dalam berkiprah di masyarakat.”

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Vice Presiden PT Yamaha Indonesia Sepeda motor Manufacturung, Henry H Gani, mengatakan, tahun ini sebanyak 17 SMK di Jateng dan DY mendapatkan donasi dari Yamaha. Donasi berupa mesin dan sepeda motor merupakan salah satu bagian dari corporate social responsibility (CSR). Salah satu SMK di Sukoharjo yang menerima donasi dari Yamaha adalah SMK Muhammadiyah 1 RSBI Sukoharjo.

“Tujuan pemberian donasi mesin dan sepeda motor adalah menciptakan mitra edukasi sehingga selepas pendidikan, siswa bisa bekerja atau memiliki skill. Untuk itu mesin bantuan yang masih bersih akan ditarik kembali karena tidak berguna,” ujarnya.

Menurutnya, mesin bantuan dari Yamaha diberikan untuk dipergunakan sebagai kedia latihan bagi siswa. “Silakan dibongkar dan dilihat onderdil yang ada dan dipasang kembali. Harapan kami mitra usaha SMK ini bisa mempekerjakan tiga orang sampai empat orang alumni di Yamaha,” katanya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Henry, kerja sama bisa dilakuka selamanya jika pihak sekolah tidak memasukkan merek lain di sekolah. “Jika ada merek lain dan tujuannya sebagai perbandingan maka bisa ditalak atau dibatalkan (kerja samanya).”

Ke-17 SMK di Jateng dan DIY yang memeoleh donasi Yamaha adalah SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 4 Boyolali dan SMK Muhammadiyah 2 Andong, Boyolali, SMKN 2 Wonogiri, SMK Piri 1 Yogyakarta, SMK Bunda Satria Wangon, SMK Islamiyah Adiwerna Tegal, SMKN 5 Kendal, SMK NU Maarif Ajibarang. Juga, SMK Palapa Semarang, SMK Almubarok Rembang, SMK Baktipraja Batang, SMK Muhammadiyah Bulakamba Brebes, SMK Yos Sudarso Sokaraja Purwokerto, SMK NU Maarif Kudus, SMKN 1 Tonjong Bumiayu, SMKN 2 Kebumen.

Sedangkan Coordinator service education PT YIMM-DDS III Jawa Tengah, Fatkhurohman dalam siaran pers mengatakan, Yamaha memberikan donasi berupa mesin dan sepeda motor Yamaha kepada seluruh jaringan SMK kerjasama atau mitra. “Pemberian donasi Yamaha kepada SMK sudah menjadi agenda tahunan. Di Jawa Tengah dan DIY tercatat ada sebanyak 23 SMK yang sudah berkerjasama dengan Yamaha. Penilaian yang dilakukan meliputi status akreditasi, jurusan sepeda motor, unit praktek yang digunakan, keseriusan SMK dalam pengembangan jurusan, keterlibatan SMK dalam aktifitas Yamaha dan pemanfaatan serta pengembangan unit donasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya