SOLOPOS.COM - Lukman Sardi dalam salah satu video di Youtube (Istimewa)

Lukman Sardi pindah agama menjadi perbincangan hangat lantaran ia pernah membintangi KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri Muhammadiyah dalam film “Sang Pencerah”.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Publik mulai ramai memperbincangkan Lukman Sardi yang kini menjadi non muslim. Ada yang menyayangkan, bahkan tak sedikit yang mengecam pemain utama KH Ahmad Dahlan, pendiri organisasi keagamaan besar Muhammadiyah dalam film Sang Pencerah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, KH Iskandar, ulama di Kota Madiun ini justru menilai lain. Menurutya, Islam mulia bukan karena pengaruh adanya orang berbondong-bondong masuk Islam atau sebaliknya. Kemuliaan Islam itu terletak pada ajarannya yang penebar cinta kasih dan rahmat bagi semesta alam.

“Agama itu keyakinan individu, kita harus menghormati keyakinan orang lain. Nabi Muhammad itu tak pernah memaksa orang lain masuk Islam,” ujar pengasuh Masjid Besar Kota Madiun saat berbincang dengan Madiun Pos, Minggu (21/6/2015).

Menuruut Iskandar, justru ketika umat Islam mampu menunjukkan ajaran yang penuh cinta kasih, menghormati keyakinan orang lain, dan tak memaksakan diri, di situlah kemuliaan dan keindahan Islam nampak nyata. Ajaran itu, kata Iskandar, dipraktikkan Nabi Muhammad secara nyata ketika ia menyatukan aneka suku dan agama di Kota Madinah dalam berdakwah.

“Saat itu Madinah benar-benar kota yang sangat majemuk namun tetap bisa hidup penuh kerukunan. Itu setelah Nabi Muhammad datang dengan ajaran Islamnnya. Dan banyak orang terkagum dan masuk Islam karena kemuliaan Islam,” paparnya.

Iskandar berharap umat Islam tak perlu bereaksi keras terkait perpindahan agama Lukman Sardi menjadi non muslim. Ia justru mengajak umat Islam dan umat lainnya untuk saling menjaga kesatuan di Indonesia seperti yang diajarkan Nabi Muhammad saat di Kota Madinah.

“Enggak usah nebar fitnah, kebencian, dan macam-macam. Kita harus menghormati keyakinan setiap individu. Perang atas nama agama itu sudah tak sesuai dengan konteks zaman. Itu hanya ada dalam zaman jahiliyah,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya