SOLOPOS.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir minta maaf terkait penanganan pandemi Covid-19 yang belum maksimal. Erick juga mengapresiasi segala uluran tangan dari masyarakat.

Hal itu disampaikan Erick saat membuka Rumah Sakit Darurat Khusus Covid-19 Pertamina Jaya di Asrama Haji Embarkasi, Senin (19/7/2021). “Kami Kementerian BUMN dengan segala kerendahan hati memohon maaf ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna karena sempurna adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tapi percayalah dengan segala kekuatan yang kita punya baik secara korporasi maupun juga pelayanan publik kita berusaha sekeras-kerasnya dan mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kita semua,” ujar Erick sebagaimana dikutip dari Bisnis.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait dengan penyediaan rumah sakit darurat, Erick menegaskan negara hadir dengan seluruh jajarannya bergotong royong untuk memastikan rakyat sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Rekor! Hari Ini 1.338 Orang Meninggal Akibat Covid-19

“Semua Kementerian pada saat Covid ini bekerja 24 jam kita menyatukan hati kita bahwa jangan pernah lelah kita melayani rakyat kita,” imbuhnya.
Erick juga sangat apresiasi gotong-royong yang dilakukan juga oleh masyarakat dan banyak pihak swasta, tokoh-tokoh masyarakat yang juga bersama-sama bergotong-royong menangani Covid-19 ini.

“Saya yakin tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya,” kata Erick.

Dia berharap segala kekuatan yang dikerahkan bisa menjadi bagian dari perjuangan Indonesia terbebas dari pandemi dan memperlihatkan kepada dunia kalau Indonesia bisa. “Kalau Amerika bisa, Cina bisa, Jepang bisa, masa Indonesia nggak bisa. Sekali saya lagi mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Sebelum Erick Thohir minta maaf, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan sudah lebih dahulu minta maaf karena penanganan pandemi Covid-19 belum optimal.

Baca Juga: Saran Faheem Younus: Memutus Corona dengan Cinta

Luhut mengakui bahwa pelaksanaan PPKM Darurat selama 15 hari terakhir belum efektif menekan angka penularan Covid-19. Dia mengatakan PPKM Darurat sebenarnya bisa menurunkan mobilitas warga di sejumlah daerah. Namun demikian, Luhut mengakui penurunan mobilitas tersebut belum sebanding dengan peningkatan kasus yang terjadi beberapa pekan belakangan.

“Sebagai koordinator PPKM Jawa Bali, dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika belum optimal. Saya berjanji bekerja keras supaya penyebaran varian Delta ini dapat diturunkan,” kata Luhut, Sabtu (17/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya