SOLOPOS.COM - Kepala Dusun Karangngawen Yuono menunjukan sinkhole yang berada di lahan pertanian di Dusun Karangawen, Karangawen, Girisubo, Gunungkidul, Senin (6/1/2019). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Lubang menganga di tanah alias sinkhole muncul di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lubang itu disebabkan tanah ambles di salah satu lahan di Dusun Karangawen, Karangawen, Girisubo.

Lubang menganga itu berlokasi di sawah pinggir jalan dusun. Jarak antara jalan dusun dengan lokasi sinkhole itu hanya sekitar 50 meter. Kepala Dusun Karangawen, Yuono, mengatakan sinkhole tersebut berdiameter sekitar tiga meter dengan kedalaman sekitar lima meter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keberadaan lubang itu diketahui pertama kali oleh warga setempat, Rajiman, yang akan menggarap lahan pada Sabtu (4/1/2020).

“Rajiman akan menggarap lahan, tetapi saat sampai di ladang sudah ada lubang besar dengan kedalaman sekitar lima meter,” katanya kepada wartawan, Senin (6/1/2020).

Yuono menambahkan, tidak ada yang mengetahui persis munculnya sinkhole ini. Dia menduga sinkhole terbentuk akibat hujan deras yang mengguyur Karangawen, Jumat (3/1/2019).

“Memang ada hujan yang deras dan esok paginya warga sudah heboh dengan lubang itu,” kata dia.

Menuru Yuono, sinkhole di Karangawen itu bukan kali pertama terjadi. Pada 2019 lalu ada dua sinkhole yang muncul. “Tapi lokasinya berada di Dusun Gilangan dan Karangkidul,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki, mengaku belum mendapatkan laporan kemunculan sinkhole di wilayah Kecamatan Girisubo. Tetapi menurutnya munculnya sinkhole bukan kejadian aneh lantaran sering muncul di musim penghujan.

“Lubang ini erat kaitannya dengan kawasan karts yang ada di Gunungkidul,” kata Edy Basuki.

Pada 2019 lalu ada 32 sinkhole yang muncul di Gunungkidul. Kecamatan Rongkop menjadi wilayah terbanyak dengan 18 sinkhole. Sisanya berada di Kecamatan Saptosari, Paliyan, dan Purwosari.

Edy Basuki mengimbau masyarakat tetap tenang. BPBD melarang warga dilarang menimbun lubang dengan sampah karena dapat mencemari sungai bawah tanah.

“Salurannya kemungkinan besar menuju ke sungai bawah tanah, jadi tidak boleh ditimbun sembarangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya