Lubang misterius di Banyusoco membuat warga khawatir.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan yang terus menguyur membuat warga di sekitar lubang misterius di Dusun Sawah Lor, Desa Banyusoco membuat warga di sekitar lokasi semakin khawatir. Dari lima keluarga yang berpotensi terkena dampak, keluarga Aminudin telah mengungsi ke tempat yang aman. Sementara untuk empat keluarga lainnya masih bertahan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga : LUBANG MISTERIUS : Satu Keluarga Terpaksa Mengungsi
Keberadaan lubang misterius sudah berlangsung satu pekan. Warga pun terus melakukan pengawasan, khususnya saat terjadi hujan deras. Menurut Kepala Dusun Sawah Lor, Mardiyo, secara kasat mata tidak ada perubahan dari besaran lubang. Namun demikian, kondisi itu tak lantas membuat warga tenang. Sebab lubang itu menjadi aliran air hujan untuk masuk ke dalam tanah.
“Takutnya dari aliran air membuat rongga di dalam lubang semakin luas,” katanya, Kamis (9/2/2017)
Dia mengungkapkan, di beberapa kesempatan warga melihat kondisi lubang seperti tertutup sehingga mengakibatkan genangan air. Namun beberapa saat kemudian muncul pusaran yang menyedot air yang tergenang itu.
“Kondisi ini terjadi saat hujan deras. Kami khawatir peristiwa itu makin mengikis ketebalan tanah di dalam rongga,” ujar Mardiyo.
Ditambahkanya, dengan berpindahnya keluarga Aminudin, maka masih ada empat keluarga yang tinggal di sekitar lubang. Keluarga yang masih bertahan meliputi Pamiyo, Sumidi, Jumingan dan Purjianto.
“Saya harap agar lubang ini bisa segera ditangani sehingga warga tidak khawatir lagi,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengungkapkan, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan kajian terkait dengan keberadaan lubang misterius di Dusun Sawahlor. Hasil dari kajian, fenomena munculnya lubang misterius ini bukan pertama, karena kejadian di Banyusoco sama dengan hilangnya air di Telaga Motoendro di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang beberapa tahun lalu.
“Intinya bahwa lubang di Banyusoco masih bisa diatasi,” katanya.
Menurut Budhi, hasil kajian dari UGM juga telah dikoordinasikan di internal pemkab. Untuk saat ini, sambung Budhi, pihaknya masih menunggu perencanaan dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk membuat desain dalam penanganan.
“Kita tunggu dulu, yang jelas nanti di sekitar lubang akan dibongkar dan dibuat bangunan permanen,” katanya.