Solopos.com, JAKARTA – Indonesia disebut memiliki potensi besar di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Saat ini Pemerintah Indonesia dan Singapura juga telah menjalin kerja sama dalam sektor EBT dan pemanfaatan teknologi suplai air bersih.
Baca Juga:Destinasi Wisata Strategis Diberdayakan untuk Edukasi Pengembangan EBT
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 418 Giga Watt (GW) EBT, yang berasal dari sumber daya air, panas bumi, angin dan matahari.
Dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee, pada Rabu (23/3/2022), Lee menekankan pentingnya rencana ekspor EBT Indonesia ke Singapura.
Baca Juga: Menteri ESDM Puji Teknologi Gasifikasi di PLTSa Putri Cempo Solo
“Selain dalam upaya mengurangi emisi karbon, juga dapat menyediakan lapangan kerja hijau,” kata Lee mengutip siaran pers, Kamis (24/3/2022). Kedua menteri itu juga bertukar pikiran mengenai bidang teknologi suplai air bersih.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur
Pada kesempatan tersebut, Lee menganjurkan kepada Airlangga untuk memanfaatkan teknologi untuk mengolah air sungai. Sebab desalinasi air laut memerlukan dana yang tidak sedikit. Desalinasi merupakan proses mengolah air laut menjadi air tawar.
Diketahui Singapura sebagai salah satu negara maju, telah mengembangkan beberapa cara guna memenuhi pasokan air bersih di negaranya. Apalagi, kebutuhan akan air bersih tersebut terus meningkat.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut TNI Berperan Dukung Pemulihan Ekonomi
Selain desalinasi, cara lain yang digunakan negara tersebut untuk memperoleh air bersih termasuk mengolah air limbah dengan NEWater, adalah memanfaatkan resapan air lokal, hingga mengimpor air bersih dari Malaysia.
Artikel ini telah terbit di Bisnis.com dengan judul: Indonesia Berpotensi Hasilkan hingga 418 GW EBT dari SDA