SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu rumah tangga (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah mencatat sekitar 1.900 investor pembeli obligasi negara ritel seri ORI017 adalah ibu rumah tangga alias emak-emak. Jumlah itu merupakan 13,1 perse dari total 14.699 investor yang sudah membeli instrumen tersebut

ORI017 mulai ditawarkan Senin (15/6/2020). Artinya, hingga Kamis (25/6/2020) instrumen itu baru ditawarkan selama 11 hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, mengungkapkan nilai transaksi lengkap ORI017 mencapai Rp4,79 triliun hingga Kamis pukul 10.00 WIB. Nilai itu berasal dari 14.699 investor.

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Minta Jatim Tak Asal New Normal

Ekspedisi Mudik 2024

“Investor terbesar dari kalangan wiraswasta 45,7 persen, pegawai swasta 24,5 persen, dan ibu rumah tangga 13,1 persen,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis.

Sebagai catatan, ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun dengan tenor selama 3 tahun. Masa penawaran berlangsung pada 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.

Dengan minimum investasi Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar, seluruh investor warga negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi di ORI017.

Sempat Dibuka Tutup, Ini Keistimewaan Bendungan Karangkendal Klaten

ORI017 menjadi alternatif bagi investor ritel dengan profil risiko rendah. Instrumen itu menawarkan tingkat kupon tetap serta memberikan kepastian karena kupon dan pokok dijamin oleh undang undang.

Selain itu, ORI017 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Jual beli dapat dilakukan antar investor domestik atau lokal dengan mengacu kepada digit ketiga kode nomor tunggal identitas pemodal atau single investor identification (SID).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menuturkan ORI017 memiliki sejumlah fitur menarik. Salah satunya tingkat keamanan serta imbal hasil yang kompetitif dan dapat diperdagangkan.

Disebut Benny Tjokro Terkait Kasus Jiwasraya, Apa Kabar Saham Bakrie Group?

Pembeli ORI017 Bisa Lewat Gawai

Dia menyebut pemerintah juga ingin mempermudah investor dalam membeli ORI017. Oleh karena itu, pembelian kini dapat dilakukan melalui gawai.

“Fitur dari ORI017 yang tidak dimiliki oleh instrumen lain adalah investor turun aktif membangun negeri ini,” jelas dia.

Masyarakat dapat melakukan registrasi dengan menghubungi 25 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pembelian secara langsung melalui sistem elektronik atau layanan daring.

Pelaku Penusukan Wiranto Divonis 12 Tahun Penjara

Berikut ringkasan produk ORI017:

• Memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun. Masa berlangsung pada 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.

• Instrumen ini akan jatuh tempo pada 15 Juli 2023. Minimum pemesanan senilai Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Istri Korban PHK di Wonogiri Dirumahkan Perusahaan di Ungaran

• Instrumen itu memiliki holding periode selama dua periode pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru dapat dipindahbukukan pada 15 September 2020.

• Pembayaran kupon dilakukan tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan 15 Agustus 2020.

• Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 13 Juli 2020 dan setelmen akan dilakukan pada 15 Juli 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya