SOLOPOS.COM - Meyrina Kusumaningrum, lulus dari Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dengan status sebagai wisudawan terbaik. (detikcom)

Solopos.com, PONOROGO--Doa dari pasangan Winarsih dan Sumitro di sepertiga malam sepertinya dikabulkan Sang Pencipta.

Anak pertamanya, Meyrina Kusumaningrum, lulus dari Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dengan status sebagai wisudawan terbaik.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Bahkan IPK yang dira Meyrina nyaris sempurna, yakni 3,94 alias summa cumlaude. Lantas seperti apa perjuangan Meyrina bisa mempersembahkan prestasi membanggakan itu meski ayahnya hanya bekerja sebagai petani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga?

Perjuangan Pemuda Wonogiri Sebelum Lagu Ciptaannya Dinyanyikan Happy Asmara, Jual Kambing Untuk Rekaman

Ekspedisi Mudik 2024

"Saya sih belajar biasa-biasa saja, tapi saya yakin berkat doa kedua orang tua saya terutama ibu yang mengantarkan saya mendapat predikat wisudawan terbaik," tutur Meyrina saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jumat (9/10/2020) seperti dilansir detik.com.

Meyrina merupakan lulusan D3 Akuntansi PKN STAN. Awalnya, dia bertekad kuliah di kedokteran. Namun dua kali tes, dua kali pula merasakan kegagalan. Akhirnya dia pun mencoba ikut seleksi STAN.

"Saya pun lolos tes tulis kemudian saya ikut tes fisik itu juga diluar dugaan saya, biasanya saya lari-lari tidak kuat. Pas tes saya berhasil muter 4 kali lapangan," terang Meyrina.

Ilmuwan India Kembangkan Antiserum Kuda Untuk Sembuhkan Covid-19

Bisa Belajar jika Sendiri

Perjuangannya pun terus berlanjut saat kuliah, menurutnya kebanyakan teman-temannya rajin dan pintar. Sebelum kuliah dimulai biasanya sudah membaca buku. Berbeda dengan Meyrina, dirinya justru bisa belajar jika sendiri. Alasannya bisa fokus dan tenang.

"Teman-teman saya itu effort-nya lebih dari saya saat kuliah, tapi alhamdulillah berkat doa ibu saya bisa mendapat IPK yang bagus," jelas Meyrina.

Sementara, ayah Meyrina, Sumitro mengaku bangga dengan prestasi yang sudah diraih anak pertamanya.

"Dulu maunya kuliah di kedokteran, saya sendiri nggak bisa membiayai kan setiap harinya saya hanya tani. Kemudian ikut tes di STAN bisa masuk, kalau di STAN gratis hanya butuh biaya hidup. Buku juga dari perpustakaan," imbuh Sumitro.

Disinggung soal doa apa yang dipanjatkan, Sumitro mengaku tiap malam salat tahajud bersama istri untuk mendoakan keberhasilan anak-anaknya.

"Selain anaknya belajar juga dibantu doa orang tua, kalau kita sebagai ortu setelah salat didoakan jangan lupa tahajud, mendoakan anak-anak supaya bisa hidup lebih enak dari pada saya," pungkas Sumitro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya