SOLOPOS.COM - Luapan Sungai Wiroko menggenangi jalan raya dan sejumlah permukiman warga di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (19/11/2022). (Istimewa/Purnomo)

Solopos.com, WONOGIRI — Lahan pertanian sekitar lima hektare di dua dusun di Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, ikut tergenang air saat Sungai Wiroko meluap, Sabtu (19/11/2022) dini hari. Kerugian yang dialami petani di Dusun Krapyak dan Karangturi itu ditaksir mencapai lebih dari Rp10 juta.

Kepala Dusun (Kadus) Krapyak, Purnomo, mengatakan hujan deras yang memicu luapan Sungai Wiroko yang mengakibatkan lahan pertanian seluas tiga hektare milik warganya tergenang. Mayoritas lahan yang tergenang ditanami padi dan sebagian kecil ditanami jagung.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Kini genangan airnya sudah surut. Namun genangan air pada Sabtu lalu itu telah merusak sejumlah lahan pertanian warga.

“Kebetulan saat ini sedang memasuki masa tanam. Lahan pertanian yang rusak akibat banjir bakal ditanami lagi. Tapi ada juga yang lahannya sudah dikasih pupuk. Jadi pas lahan pertaniannya tergenang air, sekarang mereka harus mengulang pemupukannya lagi. Kalau ditaksir kerugiannya lebih dari Rp10 juta,” ungkapnya kepada Solopos.com, Senin (21/11/2022).

Kepala Dusun Karangturi, Bandrio, mengatakan total lahan pertanian yang tergenang di dusunnya seluas dua hektare. Namun ia menegaskan, kerugian paling banyak dialami petani jagung.

Baca Juga: Alhamdulillah! Banjir di Wonogiri Sudah Surut, Warga Mulai Beraktivitas Kembali

“Kalau lahan pertanian padi hanya tergenang lalu surut. Kerugiannya enggak banyak. Tapi kalau jagung sudah pasti rusak,” kata Bandrio, Senin.

Guna menyelesaikan persoalan kerusakan itu, Bandrio mengaku telah berkomunikasi dengan petani yang masih memiliki bibit padi.

“Petani yang punya bibit membantu petani lain yang mengalami kerugian akibat rusaknya lahan pertanian mereka. Setelah ini akan ada penanaman ulang,” imbuhnya.

Sebelumnya, luapan air di Sungai Wiroko mulai terjadi pada Jumat (18/11/2022) pukul 19.30 WIB. Hujan deras yang berlangsung hingga Sabtu dini hari memicu luapan sungai. Tak hanya menyasar lahan pertanian, luapan Sungai Wiroko juga menggenangi jalan raya dan permukiman warga.

Baca Juga: Sungai Wiroko Meluap, Jalan Raya dan 3 Rumah di Nguntoronadi Wonogiri Tergenang

Banjir akibat Sungai Wiroko meluap diketahui bukan peristiwa pertama. Menurut Kadus Sambeng, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Dwi Sunanto, fenomena tersebut sering terjadi saat musim hujan tiba. Penyebabnya ditengarai sedimentasi di Sungai Wiroko yang belum kunjung tertangani.

Pengerukan sedimen di Sungai Wiroko dinilai perlu dilakukan untuk meminimalisasi luapan sungai hingga menyebabkan banjir. Namun upaya itu masih jarang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya