Solopos.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei elektabilitas kedua pasangan calon terbaru untuk November 2018. Dua bulan memasuki masa kampanye, elektabilitas Prabowo-Sandi cenderung mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan.
Setelah pendaftaran pada Agustus 2018, pada bulan itu Prabowo-Sandi mendapatkan elektabilitas sebesar 29,5%. Pada September, elektabiiltas pasangan calon (paslon) nomor urut 02 ini cenderung stagnan di angka 29%.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Oktober 2018, elektabilitas paslon ini mengalami penurunan menjadi 28,6%. Dalam hasil survei terbaru pada November 2018, Prabowo-Sandi mengalami peningkatan elektabilitas menjadi 31.
Sementara itu, elektabilitas paslon petahana Jokowi-Ma’ruf Amin tidak stabil sejak masa pendaftaran. Pada Agustus 2018, pasangan ini memiliki elektabilitas sebesar 52,2% dan meningkat pada September menjadi 53,2%.
Pada Oktober 2018, elektabilitas pasangan ini paling tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, yaitu 57,7%. Namun pada hasil survei terbaru pada November, elektabilitas paslon 01 kembali turun menjadi 53,2% atau turun lebih dari 4%.
Peneliti Lingkaran Survei Denny JA, Rully Akbar mengatakan bahwa elektabilitas kedua capres cenderung tak bergerak signifikan sejak pendaftaran hingga saat ini. Selisih elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul dengan Prabowo-Sandi dan stagnan di atas 20%.
“Isu yang diberikan kurang substansial dan kurang menawarkan program-program, sehingga elektabilitas keduanya cenderung stagnan,” pungkasnya.