SOLOPOS.COM - Pasangan Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023). (ANTARA/ HO-panitia)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA teranyar menyebut elektabilitas Anies Baswedan menurun setelah mendeklarasikan berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dia memaparkan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 19,7 persen dari survei yang dilakukan pada Agustus 2023, mengalami penurunan sebesar 5,2 persen sehingga menjadi 14,5 persen pada survei September 2023.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Sebagai informasi, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dideklarasikan pada 2 September 2023.

“Anies elektabilitasnya justru turun pascadeklarasi, pasca-memilih Cak Imin sebagai cawapres justru elektabilitas Anies menurun,” kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam tayangan rilis survei, Senin (2/10/2023).

Menurut dia, terdapat dua hal yang menyebabkan suara Anies menurun berdasarkan hasil riset kualitatif.

Pertama, kata dia, adalah kritik keras Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pemimpin yang tidak memegang janji pascadeklarasi Amin.

“SBY adalah mantan Presiden RI dua periode. Publik yang menjadikan SBY panutannya tentulah masih banyak. Kritikan yang keras dari mantan presiden dua periode tentu bisa mempunyai efek pada persepsi yang berkembang di publik,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Kedua, lanjut dia, Cak Imin secara personal kalah populer dan kalah disukai jika dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65,9 persen sedangkan popularitas Muhaimin sebesar 49 persen.

“Popularitas keduanya terpaut 16,9 persen,” paparnya.

Temuan hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 4-12 September 2023 itu menggunakan metodologi multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka dengan kuisioner.

Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden dengan toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya