BANTUL—Ketidakpastian masa depan Liga Prima Indonesia (LPI) membuat sponsor yang siap mendukung Persiba Bantul terindikasi untuk undur diri.
Beberapa sponsor masih meragukan kualitas sekaligus kelanjutan kompetisi sehingga belum mau mengadakan ikatan secara resmi. Imbasnya, Persiba belum menampilkan atribut sponsor di tubuh tim berjuluk Laskar Sultan Agung itu.
“Sponsor kami terutama sponsor utama belum berani berspekulasi membuat ikatan secara resmi. Jadi, memang wajar jika kami juga belum menampilkan atribut sponsor di tim,” ujar Manajer Persiba, Briyanto, kepada Harian Jogja, Senin (28/11).
Dalam pertandingan perdana Sabtu (26/11) pekan lalu—ketika Persiba Bantul menghadapi Bontang FC—belum ada identitas sponsor dalam atribut yang dikenakan kecuali nama PSG di dada pemain.
Komisaris Utama PT Bantul Indonesia Golsport (BIG) M Kusnaeni menyatakan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) harus segera merevisi jadwal kompetisi untuk bisa meyakinkan sponsor guna mendukung klub mengikuti lanjutan kompetisi.
Menurut eks CEO Bandung FC itu, kompetisi LPI yang sudah digulirkan sudah ideal. Permasalahannya bukan terletak pada hengkangnya sejumlah klub besar ke Liga Super Indonesia tapi karena revisi kompetisi jadwal belum dilakukan.
Padahal, banyak perubahan yang terjadi termasuk jumlah klub ataupun agenda pertandingan. Hal itu membuat kompetisi seperti tidak teratur dan ditakutkan calon sponsor untuk mendukung sebuah klub di kompetisi LPI.
Wacana mengenai sudah dealnya Persiba Bantul dengan BNI 46 sebagai salah satu sponsor utama juga belum dapat sepenuhnya terealisasi secara nyata. Terlebih dengan semrawutnya kompetisi seperti ini. Tentunya akan menjadi kendala untuk kembali mengikatkannya keduanya dengan ikatan secara resmi.(Harian Jogja/Arif Wahyu)
HARJO CETAK
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda