SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN: Tidak adanya kejelasan mengenai putaran kedua Liga Primer Indonesia (LPI) dan absennya pelatih kepala Real Mataram, Jose Pepe Basualdo selama persiapan putaran kedua membuat semangat pemain Real Mataram  menurun.

Selama sepekan menjalani latihan, Fernando Soler dkk pun sempat mengeluh. Tidak hanya soal ketiadaan Basualdo, mereka juga mempertanyakan nasib kompetisi tempat mereka berlaga. “Nasib LPI tidak jelas. Hal ini diperparah dengan absennya pelatih kepala kami,” kata seorang pemain Real Mataram yang enggan disebutkan namanya, Selasa (31/5).

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Para pemain, kata dia, sempat menanyakan permasalahan tersebut kepada manajemen. Namun, manajemen belum memberikan jawaban yang jelas dan memuaskan.

“Kami sudah tanyakan kepada mereka tapi tidak ada jawaban yang jelas. Kami memang tetap latihan. Ini kami lakukan untuk menjaga kondisi fisik dan persiapan menghadapi Aceh United,” tuturnya.

Permasalahan yang tak kalah pelik adalah keuangan yang dialami Real Mataram. CEO Real Mataram Erik Irawan Pujoadi secara terang-terangan mengatakan akan memindahkan home base Real dari Stadion Maguwo ke Stadion Tridadi untuk menekan pembengkakan biaya.

“Tridadi dan Mandala Krida kita gunakan sebagai pendamping, sebab kami tak ingin hanya main di Maguwoharjo saja. Kalau untuk melawan tim besar kami tetap pakai Maguwoharjo. Tetapi untuk tim di bawahnya kita pakai Mandala atau Tridadi, biar ngirit biaya,” pungkas Erik. (Harian Jogja.Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya