SOLOPOS.COM - Petugas mengecap tangan peserta ujian kecakapan Bahasa Korea bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelum memasuki ruang ujian di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Solo, Minggu (15/6/2014). Ujian Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean Paper Based Test (EPS-TOPIK PBT) 2014 untuk calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan (Korsel) tersebut diikuti sebanyak 11886 peserta (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO– Pelaksanaan ujian kecakapan Bahasa Korea melalui tes tulis (Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean Paper Based Test/EPS-TOPIK PBT) Tahun 2014 bagi calon TKI yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Sabtu (14/6), diikuti 11.886 orang.

Untuk mencegah kecurangan, panitia pun menyiapkan alat pendeteksi sidik jari. Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Edy Sudibyo, mengatakan secara nasional jumlah peserta yang mengikuti tes bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja ke Korea tersebut sebanyak 30.596 peserta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terdiri dari 27.233 peserta laki-laki dan 3.363 peserta perempuan. Ujian EPS TOPIK PBT 2014 sendiri diadakan selama dua hari, yaitu 14 – 15 Juni 2014. Sedangkan pelaksanaanya dilakukan di empat kota. Lokasi yang dimaksud adalah di Kampus Universitas Pancasila Jakarta, Kampus IKOPIN dan SMA Negeri Jatinangor Bandung, Kampus UNS, dan Kampus Universitas Islam Malang.

Menurut Edy, khusus yang mengikuti tes di UNS sendiri sebanyak 11.886 orang. “Untuk yang di Jakarta sebanyak 4.064 peserta, di Bandung sebanyak 7.981 peserta, di Malang sebanyak 6.665 peserta, dan di UNS Solo sebanyak 11.886 peserta,” terang dia dalam jumpa pers di UNS, Sabtu.

Edy mengatakan jumlah peserta ujian EPS TOPIK PBT 2014 telah ditentukan dari Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea) yang diinfokan ke BNP2TKI. Pelaksanaan ujian EPS TOPIK PBT 2014 merupakan yang ke-12 kalinya digelar. Ada dua sektor jasa pekerjaan yang ditawarkan dari pihak Korea untuk para TKI, yaitu industri manufaktur dan perikanan.

Pilihan Industri

Di dalam surat HRD Korea itu telah ditentukan, calon peserta ujian tidak diperbolehkan memilih bidang industri yang lain. Calon peserta ujian juga tidak diperbolehkan mengganti pilihan industri setelah menentukan pilihannya pada saat pendaftaran. Dari jumlah peserta tahun ini, yang memilih bidang manufaktur sebanyak 25.140 peserta, dan yang memilih bidang perikanan sebanyak 5.456 peserta.

Namun begitu, ada beberapa peserta yang tidak dapat mengikuti ujian karena tidak sesuai prosedur. “Menurut keterangan HRD Korea yang diinfokan ke BNP2TKI, terdapat 249 pendaftar yang dibatalkan. Di antaranya ada 3 pendaftar yang dinilai melakukan kecurangan, 36 pendaftar dinilai tidak memenuhi umur yang ditentukan, dan 210 pendaftar dinilai melakukan duplikasi saat pendaftaran. Untuk umur minimal 18 tahun dan maksimal 39 tahun.

Sedangkan untuk menghindari kecurangan dan upaya perjokian, tahun ini diterapkan pemeriksaan sidik jari sebelum peserta memasuki ruang ujian.

Ketua Panitia Pelaksana Ujian EPS TOPIK PBT UNS, Tuhana, mengatakan kegiatan tersebut ditempatkan di 3 Fakultas. “Ada di Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan FKIP [Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan], ada 72 ruang,” jelas dia, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya