SOLOPOS.COM - Para pencari kerja sendang mengisi membership di situs bursa kerja on line JobStreet.com di Auditorium UNS Kentingan, Rabu (18/1). Para pencari kerja dapat memasukkan lamaran melalui internet kepada perusahaan yang membutuhkan karyawan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Pemkot Solo menggelar job fair. Bursa lowongan kerja ini akan diikuti sekitar 100 perusahaan. Sebanyak 16.000 masyarakat Solo belum memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo mengadakan job fair yang dilaksanakan pada 18-19 Juni di Graha Wisata.

Kepala Dinsosnakertrans Solo, Sumartono Karjo, menyampaikan melalui job fair tersebut pihaknya menargetkan 350-an tenaga kerja mampu tertampung. Pihaknya tidak menarget hingga ribuan tenaga kerja yang tertampung karena pengalaman sebelumnya hanya ratusan pekerja diterima.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyampaikan mengundang sekitar 100-an perusahaan di wilayah Soloraya dan beberapa perusahaan di luar kota. Menurutnya saat ini pihaknya baru mengirim surat dan persyaratan mengikutii job fair kepada perusahaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sumartono menuturkan yang diajak bekerja sama untuk menjadi peserta job fair adalah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tidak hanya satu atau dua orang tapi mencapai puluhan bahkan ratusan. Diakuinya perusahaan yang dajak kerja sama adalah perusahaan garmen. Hal ini karena, perusahaan besar di Soloraya biasanya merupakan perusahaan garmen.

“Lowongan pekerjaan, diserahkan kepada masing-masing perusahaan, apa yang mereka [perusahaan] butuhkan. Job fair ini juga terbuka untuk semua kalangan, tidak hanya untuk lulusan sarjana tapi juga SMA atau SMK,” ungkap Sumartono saat dihubungi Solopos.com, Jumat (23/5).

Kepala Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Solo, Agus Alwanto, menyampaikan perusahaan di luar Solo, seperti Jakarta dan sekitarnya, juga diikutsertakan karena banyak perusahaan dari wilayah tersebut yang yang merelokasi pabrik ke Soloraya.

Menurut dia, selama ini kebutuhan pekerja di sektor tekstil cukup banyak dan belum tercukupi. Oleh karena itu, dengan adanya job fair ini diharapkan mampu menemukan dua hal tersebut, yakni kebutuhan pekerja dan perusahaan.

Lebih lanjut, Sumartono menyampaikan saat ini ada sekitar 10-20 orang yang mengajukan kartu kuning. Permintaan masih rendah karena lowongan kerja yang ada belum terlalu banyak. Sumartono juga menyampaikan masyarakat yang mengakes bursa kerja online yang disediakan di Kantor Dinsosnakertrans menurun.

Hal ini karena lowongan kerja online bisa diakses melalui warung internet atau gadget. Selain itu, Sumartono juga menyampaikan mengadakan berbagai macam pelatihan untuk membekali masyarakat supaya bisa mandiri. Dia menerangkan pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) untuk mencetak wirausaha.

Oleh karena itu, diharapkan peserta pelatihan mampu membuka lowongan tenaga kerja. Pelatihan tersebut tidak hanya dibiayai pemerintah daerah tapi juga pemerintah pusat yang bekerja sama dengan 20 LPKS dan bekerja sama dengan Asosiasi Pegusaha Indonesia (Apindo).

Menurut dia, peserta pelatihan memiliki akses yang mudah untuk magang di perusahaan milik anggota Apindo. “Kami juga bekerja sama dengan daerah lain, seperti Batam. Calon tenaga kerja dilatih dan pdirekrut di Solo, kalau lolos seleksi kemudian baru kemudian ke Batam,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya