SOLOPOS.COM - Para pencari kerja memadati Jobfair Kulonprogo 2016 di SMK Negeri 2 Pengasih, Kulonprogo, Jumat (16/9/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Lowongan kerja, terdapat ribuan peluang pekerjaan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan Jobfair Kulonprogo 2016 di SMK Negeri 2 Pengasih pada Jumat (16/9/2016) dan Sabtu (17/9/2016). Kegiatan itu diharapkan mendukung upaya penekanan angka pengangguran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosnakertrans Kulonprogo, Eko Pranyata mengatakan, angka pengangguran di Kulonprogo pada 2015 mencapai 3,72 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 2,88 persen. Kondisi itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemkab Kulonprogo. Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan tenaga kerja. Puluhan perusahaan berskala lokal dan nasional diajak bekerja sama untuk mengadakan perekrutan tenaga kerja melalui Dinas Sosnakertrans Kulonprogo.

Tahun ini, Dinas Sosnakertrans Kulonprogo menggelar jobfair untuk pertama kalinya. Lulusan SMA/SMK hingga sarjana dapat menemukan 1.072 lowongan pekerjaan yang disediakan 13 perusahaan peserta jobfair. Mereka diharapkan bisa menemukan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan masing-masing.

“Diharapkan pencari kerja dapat memperoleh informasi secara langsung dari perusahaan,” kata Eko, Jumat pagi.

Jobfair pun diharapkan bisa dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas dan sesuai kebutuhan. Sejumlah perusahaan bahkan menggelar seleksi di tempat dengan mengoptimalkan waktu penyelenggaraan yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Eko menambahkan, jobfair juga dijadikan sarana mengetahui dan menganalisis kendala serta hambatan dalam hal proses penempatan tenaga kerja, baik antar kerja antar daerah (AKAD) maupun antar kerja lokal (AKL).

“Tujuannya tetap mengurangi angka pengangguran melalui layanan penempatan tenaga kerja,” ujar Eko.

Staf Ahli Bupati Kulonprogo Bidang Pengembangan Sumber Daya Mineral dan Kesejahteraan Rakyat, Lestaryono  berpendapat, kesenjangan antara jumlah lowongan dan pencari kerja menjadi masalah utama dalam bidang ketenagakerjaan. Tingkat pengangguran sangat berpotensi naik setiap tahun dengan adanya lulusan baru dari jenjang SMK/SMA dan perguruan tinggi. Namun, tidak semuanya dianggap memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Keterbatasan jumlah lowongan pun semakin memperketat persaingan antar pencari tenaga kerja.

Lestaryono lalu menilai jobfair sebagai solusi alternatif untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan. Pencari kerja dapat memperoleh informasi terkait perekrutan tenaga kerja langsung dari perwakilan perusahaan.

“Ini akan menguntungkan semua pihak. Perusahaan juga bisa mendapatkan tenaga kerja sesuai kualifikasi sehingga jumlah pengangguran bisa berkurang,” ungkap Lestaryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya